Tradisi Tundan untuk Mengusir Hama dan Penyakit di Desa Legokherang

Tradisi Tundan untuk Mengusir Hama dan Penyakit
Tradisi Tundan untuk Mengusir Hama dan Penyakit. 

Tradisi Tundan untuk Mengusir Hama dan Penyakit di Desa Legokherang - Desa Legokherang, terletak di Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyimpan sebuah warisan tak ternilai dalam bentuk tradisi lokal yang disebut Tundan.


Tradisi tundan bukan sekadar ritual biasa, namun sebuah warisan berharga yang dimiliki masyarakat setempat untuk mengusir segala macam hama tanaman dan mengusir segala macam penyakit yang menyerang warga.


Tundan merupakan sebuah tradisi turun-temurun sejak zaman dahulu di Desa Legokherang. Ritual tersebut tidak dijalankan secara rutin setiap tahun, melainkan bergantung pada situasi serta kondisi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. 


Ritual adat ini diselenggarakan sesuai kebutuhan, terutama ketika tanaman petani diserang hama atau ketika banyak warga terkena wabah penyakit yang sulit disembuhkan. 


Kegiatan ritual mengusir hama dan penyakit ini umumnya berlangsung pada pagi hari. Sebelum ritual dimulai, warga secara bersama-sama menyiapkan berbagai perlengkapan yang diperlukan, seperti peralatan rumah tangga bekas, termasuk tampah, ceting, penyaringan, tempat memasak nasi, serta pakaian bekas.


Setelah semua peralatan disiapkan, keesokan harinya tradisi tundan dilaksanakan. Rombongan warga yang ikut serta melaksanakan iring-iringan atau arak-arakan membawa peralatan rumah tangga bekas dan memakai pakaian bekas.


Rombongan tundan tersebut diiringi dengan tabuhan kentongan dan alat musik pukul seadanya sambil mengumandangkan sholawat.


Arak-arakan tundan dimulai dari Kampung Tegalena dan berlanjut ke Gardu, Sumanding, Babakan, Ketug, Cikeusik, hingga mencapai Alun-alun Desa Legokherang.


Setelah itu, rombongan warga melanjutkan iring-iringan menuju ke salah satu hutan yang terletak di lereng gunung yang berbatasan dengan Jawa Tengah, tepatnya di lereng Gunung Subang dan Gunung Bongkok.


Sesampainya di hutan, pemimpin atau sesepuh rombongan tundan membaca do'a dan mengikrarkan barang yang dibawa sebagai simbol pengusir penyakit dan hama. Kemudian peralatan rumah tangga bekas dan pakaian bekas tersebut ditinggalkan. 


Sebelum meninggalkan tempat tersebut, para peserta ritual Tundan diwajibkan mengganti pakaian bekas yang mereka kenakan dengan pakaian yang layak pakai.


Tindakan ini menandai akhir dari upacara pengusiran penyakit dan hama serta kembalinya mereka ke kehidupan sehari-hari dengan harapan keselamatan dan kesuburan yang diberikan melalui tradisi Tundan.


Baca juga : Tradisi Gusaran, Ritual Meratakan Gigi Anak Perempuan Agar Lebih Rapi dan Cantik

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar