Sejarah dan Asal-Usul Desa Tangkolo di Kabupaten Kuningan

Sejarah dan Asal-Usul Desa Tangkolo
Desa Tangkolo


Sejarah dan Asal-Usul Desa Tangkolo di Kabupaten Kuningan - Kabupaten Kuningan yang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, kaya akan sejarah dan banyak cerita menarik yang menceritakan tentang terbentuknya suatu daerah atau wilayah. Salah satu kisah menarik adalah asal-usul Desa Tangkolo, yang merupakan bagian dari Kecamatan Subang di Kabupaten Kuningan.


Pembentukan Kawedanaan dan Kecamatan


Sejarah pembentukan wilayah administratif di Kabupaten Kuningan mengarah pada pembentukan kawedanaan. Pada saat itu, Kabupaten Kuningan dibagi menjadi empat kawedanaan, yaitu Kawedanaan Kuningan, Kawedanaan Ciawigebang, Kawadanaan Cilimus, dan Kawedanaan Luragung. Kawedanaan Luragung kemudian dibangun menjadi empat kecamatan, termasuk Kecamatan Subang.


Kecamatan Subang terdiri dari delapan desa, yaitu Desa Subang, Desa Gunung Aci, Desa Situgede, Desa Patala, Desa Bungur Beres, Desa Cilebak, Desa Legokherang, Desa Jalatrang, dan Desa Pamulihan.


Awal Mula Desa Tangkolo


Desa Tangkolo, yang kini merupakan bagian dari Kecamatan Subang, memiliki asal-usul yang menarik. Awalnya, Tangkolo adalah bagian dari Desa Subang, yang terdiri dari beberapa kampung, yang saat itu dipimpin oleh Kulisi yang diangkat oleh kuwu alias kepala desa. Beberapa kampung ini termasuk Tarikolot, Subang, Kancana, Cijambu, Cililitan, Bojong, Cicapar (Cirahayu), Bugel (Bangunsari), dan Tangkolo.


Pada awalnya, Tangkolo merupakan bagian dari golongan Kemis (Kampung Tangkolo) di Desa Subang. Namun, karena proses pemekaran wilayah Kabupaten Kuningan, kampung Tangkolo akhirnya menjadi desa yang mandiri, dikenal dengan nama Desa Tangkolo.


Asal-Usul Nama Tangkolo


Asal nama "Tangkolo" diperkirakan berasal dari abad kedelapan belas. Di salah satu tempat pemukiman warga di sisi barat sungai Cijolang, tumbuh pohon besar, tinggi, dan kokoh. Warga setempat menyebutnya "Kitangkolo," yang kemudian dijadikan nama daerah Kampung Tangkolo.


Kitangkolo adalah jenis pohon hutan liar yang tumbuh secara alami di daerah Kampung Tangkolo saat itu. Jenis pohon ini hanya tumbuh di daerah Tangkolo dan tidak ditemukan di tempat lain. Sayangnya, pohon Kitangkolo sudah punah dan tidak ada lagi di daerah tersebut. Meskipun pohon ini telah menghilang, namanya tetap diabadikan sebagai nama Desa Tangkolo.


Geografi dan Aksesibilitas


Desa Tangkolo terletak di bagian selatan Desa Subang, dan secara geografis merupakan pemukiman terpencil di selatan dengan akses yang sulit. Untuk mencapai wilayah Tangkolo, penduduk harus berjalan kaki melalui bukit, hutan lebat, dan pegunungan dari utara ke selatan. Akses ke wilayah ini hanya dapat ditempuh melalui jalur sungai Cijolang, mengikuti aliran sungai dari hulu ke hilir.


Desa Tangkolo dikelilingi oleh sungai Ciawi dan Citangkil di sebelah timur, sementara sungai Cijolang berfungsi sebagai batas alam antara Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Ciamis. Sungai Cijolang, yang membelit daratan hutan wilayah Tangkolo, membentuk pemandangan yang menarik, seperti ular raksasa yang sedang tidur nyenyak, melingkar-lingkar dan melengkung.


Kondisi Alam Desa Tangkolo


Pada masa itu, permukaan tanah di kampung Tangkolo adalah dataran rendah yang hijau oleh pepohonan. Dikelilingi oleh sungai, tanahnya datar dan mengandung pasir berlumpur serta batu kerikil.


Karena letaknya di tepi sungai besar, wilayah Tangkolo sering mengalami banjir bandang saat musim hujan, meskipun hujan tidak terjadi di wilayah tersebut. Banjir bandang tersebut oleh masyarakat setempat disebut "Caah Dengdeng" dan istilah ini masih digunakan sebagai nama salah satu kampung yang berdekatan dengan Tangkolo, yaitu Bantar Dengdeng.


Sejarah dan perkembangan Desa Tangkolo adalah cerminan kehidupan masyarakat setempat yang penuh dengan nilai budaya dan kisah-kisah menarik tentang sejarah wilayah ini. 


Desa Tangkolo adalah bagian yang berharga dalam kekayaan budaya Kabupaten Kuningan, dan cerita asal usulnya yang unik ini menjadi warisan yang patut dijaga dan dihargai oleh generasi selanjutnya.


Baca juga : Mitos Batu Ranto yang Akan Tenggelamkan Wilayah Rancah dan Sekitarnya

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar