![]() |
Netizen Bandung Ngobrol Bareng MPR RI Pic by : Parmadi Budi Prasetyo |
Ngobrol Bareng MPR RI: Bijak Bermedia Sosial dalam Mewujudkan Karakter Bangsa - Dalam kehidupan sehari-hari media sosial bukan hal yang baru lagi. Bahkan kita seakan hidup berdampingan dengan medsos. Hampir semua orang dari berbagai kalangan telah mencoba berjejaring di media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan Tiktok.
Tanpa disadari, media sosial telah mengantarkan kita kepada tatanan kehidupan yang baru. Banyak hal yang bisa kita dapatkan dalam bermedsos yang menimbulkan kemanfaatan, tapi tidak sedikit juga hal yang mengakibatkan kemudharatan akibat kita tidak bijak dalam menggunakan media sosial.
Media sosial bisa menjadi media pemersatu bangsa dan bisa juga menjadi pemecah belah di antara kita semua. Banyak pengguna media sosial yang tak memperhatikan sisi negatif medsos sehingga berakibat buruk dan merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Jadi, tak heran jika banyak terjadi konflik di tengah masyarakat akibat adanya media sosial. Tidak sedikit dari warga net yang menyebarkan informasi hoaks, melakukan bullying, hingga tindak kejahatan di media sosial.
Lalu bagaimana cara meminimalisir konflik dan penyebaran hoaks di media sosial?
Ini adalah tugas kita semua sebagai warganet alias netizen yang setiap hari aktif menggunakan media sosial. Untuk meminimalisir terjadinya konflik dan penyebaran hoaks perlu diimbangi dengan penggunaan media sosial yang bijak. Kalau istilah kerennya saring sebelum sharing, agar kita menjadi pengguna media sosial yang cerdas dan bijaksana.
Bijak Bermedia Sosial dalam Mewujudkan Karakter Bangsa
Berbeda pendapat di media sosial adalah hal yang wajar karena pola pikir manusia diciptakan berbeda-beda. Alangkah baiknya jika media sosial digunakan dengan bijak. Karena dengan itu kita akan mendapatkan timbal balik yang positif seperti menambah teman, saudara, atau bisa juga mendaptkan pekerjaan.
Tidak ada gunanya menyebar hoaks dan bertengkar di media sosial hanya karena berbeda pendapat. Kita semua sebagai warga negara Indonesia terlahir dalam keragaman suku bangsa, budaya, bahasa, agama, dan keragaman lainnya. Namun, kita tetap bersatu dan hidup rukun sebagai bangsa yang satu, yaitu bangsa Indonesia.
Yuk bijak bermedia sosial, walau pun kita berbeda-beda tetapi tetap satu juga yaitu warga Indonesia dan warga internet seperti yang tertuang dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Ya, Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. Dulu, para pahlawan negara kita bersatu tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa untuk melawan penjajah dengan penuh semangat juang hingga negeri ini merdeka. Itulah yang disebut The Power of Bhinneka Tunggal Ika.
Kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa menerapkan kebhinnekaan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bermedia sosial yaitu dengan hidup rukun dan saling menghargai antara satu sama lain.
![]() |
Budi Muliawan, S.H., M.H. - Siti Fauziah, S.E., M.M. - Nurliya Apriyana, S.E.,M.M. Pic by : Parmadi Budi Prasetyo |
Netizen Bandung Ngobrol Bareng MPR RI: The Power of Bhinneka Tunggal Ika
Membahas tentang kebhinnekaan dalam kehidupan sehari-hari, sangat selaras dengan tema acara bincang-bincang yang diselenggarakan oleh MPR RI di Bandung, Sabtu (18/09/21) yaitu “The Power of Bhinneka Tunggal Ika, Bijak Bermedia Sosial Dalam Mewujudkan Karakter Bangsa”.
Kenapa MPR memilih tema The Power Of Bhinneka Tunggal Ika? Karena Bhinneka Tunggal Ika merupakan salah satu bagian dari empat pilar MPR RI.
Ayo siapa yang masih ingat 4 pilar MPR RI?
4 Pilar MPR RI terdiri dari :
1. Pancasila.
2. UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
3. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
4. Bhineka Tunggal Ika.
Dalam acara bincang-bincang ini hadir dua narasumber dari MPR RI yaitu Ibu Siti Fauziah, S.E., M.M. (Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR RI) dan Bapak Budi Muliawan, S.H., M.H. (Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga).
Alhamduillah Mimin menjadi salah satu dari netizen Bandung yang berkesempatan hadir dalam acara tersebut dan bisa menambah wawasan tentang cara Bijak Bermedia Sosial dalam Mewujudkan Karakter Bangsa. Dalam kesempatan yang sama hadir juga teman-teman perwakilan blogger Bandung dan Purwakarta, Youtuber, dan Influecer.
Sesuai dengan judul artikel ini "Ngobrol Bareng MPR RI", acara bincang-bincang dikemas asik dan santai ala ngobrol anak milenial agar tidak terlalu kaku. Materi yang disampaikan pun nggak terlalu berat, hanya membahas tentang bijak bermedia sosial dan menerapkan kebhinnekaan dalam kehidupan sehari-hari.
Asik banget kan, kapan lagi kita bisa ngobrol santai ala anak abege bareng anggota MPR RI?
Acara gathering netizen MPR RI diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan Pancasila. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari kedua narasumber. Oh iya, semua yang hadir dalam acara ini telah mematuhi protokol kesehatan dengan melakukan cek suhu tubuh, menggunakan hand sanitizer, dan memakai masker.
Dalam sambutannya Siti Fauziah mengingatkan kita sebagai netizen MPR Bandung agar bijak dalam bermedia sosial dengan tetap menjaga Bhinneka Tunggal Ika. Karena media sosial bisa berdampak luas maka kita harus memperhatikan soal kebhinnekaan. Tugas netizen dalam bermedia sosial adalah untuk menyatukan bangsa dengan merekatkan seluruh keragaman yang ada.
Kritik dan Saran Untuk MPR RI
- Tampilan instagram MPR cukup rapi namun terkesan kaku.
- Konten Empat Pilar MPR perlu tampilan yang berbeda.
- Perlu adanya engagement seperti membuat giveaway.
- Membuat akun baru di luar akun resmi misalnya akun Sahabat MPR.
- Konten tetap menjaga marwah MPR tetapi dengan bahasa yang tidak kaku.
- Lebih banyak visualisasi dibanding narasi kata.
- Membuat grand design platform media sosial MPR.
Empat pilar yang seharusnya disampaikan dengan bahasa sederhana, tidak formal yang selama ini disampaikan ^_^
BalasHapusSemoga aspirasi dan kritik yang disampaikan netizen Bandung bisa ditindaklanjuti oleh MPR RI sesuai dengan kewenangannya ya.
BalasHapus