Kunjungan Mendagri dan Kapolri ke kampus IPDN


Mendagri dan Kapolri di kampus IPDN
Mendagri dan Kapolri di kampus IPDN
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo dan Kapolri, Jendral Polisi Tito Karnavian, melakukan kunjungan ke Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten  Sumedang , yang bertempat di Balairung Rudini, yag dihadiri oleh Rektor IPDN, Ermaya Suradinata, para Purek, Karo, Dekan dan para Direktur Kampus IPDN, Rabu (18/01/2017).

Jenderal Polisi Tito Karnavian menjadi salah satu pembicara dalam ceramah umum di IPDN tersebut dengan mengusung tema "Melalui Civitas Akademika Praja IPDN sebagai Kader Penggerak Revolusi Mental". 

Dalam paparannya, Tito menjelaskan soal tantangan keberagaman di Indonesia, hal demikian muncul sebagai dampak dan resiko dari negara heterogen. Salah satu tantangan internalnya adalah faktor ekonomi. Pemerintah memiliki sejumlah aturan yang harus dipatuhi, namun di sisi lain ada pula kewajiban untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, dan rakyat berhak menuntut haknya. 

Menurut Tito, struktur ekonomi di Indonesia masih berbentuk piramida, yang didominasi kelas ekonomi bawah. Ketika masyarakat merasa tidak sejahtera, akan berpotensi terjadi konflik. Oleh karena itu, tantangan kebhinekaan itu bisa dihadapi dengan mengeliminasi konflik horizontal.

“Jaga stabilitas keamanan agar pembangunan berjalan dengan baik. Hal ini mungkin tidak instan. Namun perlu adanya pengawasan agar kebebasan berpendapat tak kebablasan, “tegas Tito.

Tito menambahkan, berunjuk rasa dibolehkan, asalkan sesuai dengan aturan. Publik juga boleh mengkritik, asalkan tidak melampaui undang – undang, adapun menyangkut berita hoax yang memicu konflik harus diatur. Aturan berserikat dan berkumpul pun, misalnya semacam membentuk ormas, itupun harus mematuhi hukum.

Dalam kesempatan yang sama Mendagri Tjahjo Kumolo berharap, para Praja hendaknya setelah terjun ke lapangan sebagai Aparatur Negara, bisa melaksanakan tugas mereka dengan baik dan penuh tanggung jawab. Jangan mau kalah dengan lulusan Akedemi Kepolisian (Akpol) dan Akademi Militer (Akmil). 

"Alumni IPDN jangan mau kalah dengan lulusan Akpol dan Akmil, rekrutmen praja IPDN harus terbuka dan adil. Silakan mau anak Jenderal, Gubernur, Direktur Jenderal sampai yang miskin boleh masuk IPDN melalui proses terbuka," tegasnya di hadapan ribuan praja IPDN.

Mendagri pun sangat mengapresiasi sejumlah program-program bagi praja IPDN. Selama belajar di kampus  memang jangan hanya kutu buku saja, tapi harus membaur dengan masyarakat. Selain itu program yang sudah dilaksanakan seperti bedah rumah, donor darah, bakti sosial, menyisihkan uang jajan untuk bantu masyarakat. (RJ)

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar