Pelet Marongge: Mantra Legendaris yang Bisa Bikin Hati Terpikat - Belakangan Mimin lagi kepo berat sama cerita mistis yang sering jadi perbincangan lokal di Sumedang.
Cerita tentang sebuah ilmu pengasihan legendaris bernama Pelet Marongge yang katanya punya kekuatan untuk melembutkan hati.
Awalnya Mimin cuma iseng cari tahu, tapi kok makin ke dalam malah makin seru untuk menggalinya lebih dalam lagi karena ada asal-usul magis, mantra sakti, hingga ritual yang penuh makna.
Biar kalian nggak penasaran, Mimin bakal ceritain semua detailnya!
Asal-usul Pelet Marongge
Semua bermula dari legenda Mbah Gabug, perempuan cantik asal Mataram yang menetap di tempat yang sekarang bernama Desa Marongge, Kecamatan Tomo, Sumedang.
Dia hidup bareng tiga saudari, semuanya terkenal jelita, yaitu Mbah Setayu, Mbah Naidah, dan Mbah Naibah, serta seorang pengawal bernama Mbah Haji Putih Jaga Riksa.
Kesaktian Mbah Gabug bikin banyak raja kepincut pengen menikahinya. Namun, ia menolak secara halus, setiap raja yang melamarnya diajak adu kesaktian dengan membawa buah kukuk (labu besar) yang hanyut di sungai Cilutung.
Semua gagal menariknya, kecuali Mbah Gabug sendiri yang sukses dengan mudah. Itulah yang disebut ilmu Kukuk Mudik, yang jadi akar kekuatan Pelet Marongge.
Nah, menjelang ajal Mbah Gabug, ia masuk ke sumur tua dan menyuruh adik-adiknya menutupnya dengan rengge awi (renggeng bambu).
Tiba-tiba muncul cahaya yang memancar lewat celah bambu, dalam bahasa Sunda disebut merong.
Dari situ lahirlah nama Marongge, gabungan dari merong dan rengge, lalu jadi nama desa dan pelet legendaris.
Mantra Pelet Marongge
Terdapat dua versi mantra Pelet Marongge yang dipercara sangat ampuh untuk menaklukkan hati lawan jenis, yaitu mantra umum dan mantra khusus:
1. Mantra Umum
“Bismillahirrohmanirrohim, asihan aing si kukuk mudik,
mangprung‑mangprung ka Cilutung, basa hidep ka Marongge,
mangka sia lebur ususna jadi tujuh, rempag bayahna jadi dalapan,
putus tali rantung angenna, kumalindeng‑kumalendang ngalongkayan,
mangka welas mangka asih, sih asih hate sakabeh manusa ka awaking,
nya awaking mustikaning jagad, Lailahailallah Muhammadarrosululloh”.
2. Mantra Khusus Target
Serupa dengan mantra umum, tapi ditambahkan nama target agar lebih spesifik dan efektif . pada saat membaca “... sih asih hatena si [sebut nama orang/target] ka awaking ...”
Cara Mengamalkan Mantra Pelet Marongge
Untuk Umum: baca mantra 1× sebelum mandi, tiupkan ke air mandi pagi atau sore, dan juga saat akan keluar rumah.
Untuk Target Khusus: baca mantra 3× malam sebelum tidur, lalu tepuk bantal 3× niat menepuk hati target.
Lebih afdhol: setelah hapal mantra, ziarah ke Makam Mbah Gabug, lalu mandi di Sungai Cilutung sambil membaca mantra.
Ritual Ziarah & Tata Cara Bertawasul
Menurut wawancara dengan juru kunci makam, ritual pelet Marongge kini berubah. Peziarah tetap datang tapi lebih pada ziarah dan pengiriman doa kepada Allah SWT dengan Mbah Gabug sebagai perantara spiritual, bukan meminta langsung ke leluhur.
Beberapa langkah ritus yang disarankan:
1. Bawa kembang, menyan, air putih, minyak wangi.
2. Tawasul di makam pada Senin, Kamis, dan Jumat malam.
3. Setelah doa, kembang dipakai untuk mandi, menyan dibakar, minyak wangi dioles dari alis kanan ke alis kiri sambil membaca basmalah dan syahadat; jangan dibawa saat buang air.
4. Wirid yang dibaca: Surat Al‑Ikhlas 11×, sholawat 100×, istigfar 100×, ya wadud 100×, lahaula 11×, syahadat 11×, ya Allah ya Latif 129×, basmalah 786×, dikumandangkan pada hari Senin, Kamis, Jumat.
Ritual membuang pakaian dalam ke sungai yang dulu ramai dilakukan telah dihentikan sejak 2006 karena mencemari lingkungan dan dianggap ritual mitos.
Sekarang peziarah diminta buang di tempat khusus yang disediakan oleh warga.
Status Budaya & Makna Sosial
Pelet Marongge kini hidup sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Desa Marongge.
Menurut penelitian tradisi lisan Sumedang, pengasihan kukuk mudik dikenal luas dan sering dianggap sebagai ilmu pelet yang bisa memikat hati pujaan.
Meskipun banyak masyarakat sekarang nggak lagi mempraktikkan aspek ritual pelet karena tuntunan agama, mereka tetap menghormati nilai sejarah dan makna filosofisnya sebagai warisan budaya leluhur.
Cerita Pelet Marongge mengandung simbol kuat tentang kekuatan cinta, aura, dan spiritualitas yang membentuk identitas unik Desa Marongge.
Apakah Peelet Marongge mujarab secara ilmiah?
Mimin sih nggak bisa bilang iya 100%, tapi aura mistis dan makna budaya yang terjaga jelas terasa kuat.
Alamat Lokasi Makam Keramat Mbah Gabug:
Desa Marongge, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Baca juga : Asihan Sunda: Mantra Pemikat Hati yang Bisa Bikin Wanita Tergila-gila
Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar