Cara Mulai Personal Branding dari Nol Biar Nggak Bingung

 

Cara Mulai Personal Branding dari Nol


Cara Mulai Personal Branding dari Nol Biar Nggak Bingung - Halo sobat Kodesjabar! Pernah nggak sih kepikiran kenapa ada orang yang kelihatannya gampang banget dikenal, dipercaya, bahkan diajak kerja sama?


Padahal kalau dipikir-pikir, kemampuan kita mungkin sama aja atau malah lebih. Nah, salah satu jawabannya ada di personal branding.


Banyak yang masih mikir personal branding itu ribet, harus punya kamera mahal, followers segudang, atau konten super keren.


Padahal sebenarnya, membangun personal branding bisa dimulai dari hal sederhana.


Yuk, Mimin ajak ngobrol santai tentang gimana cara mulai personal branding dari nol, biar nggak bingung lagi.


Kenali Dulu Diri Sendiri


Sebelum sibuk bikin konten atau pasang foto kece, langkah awal yang paling penting adalah kenal siapa diri kamu.


  • Apa keahlianmu?
  • Apa hal yang kamu suka banget?
  • Apa yang bikin kamu beda dari orang lain?


Misalnya, kamu jago banget bikin presentasi, atau suka ngulik kopi, atau sering bantu temen kalau ada masalah desain. Nah, itu bisa jadi identitas awal yang kamu bawa buat dikenal orang.


Tentukan “Mau Dikenal Sebagai Apa”


Personal branding ibarat kamu bikin “judul besar” tentang dirimu. Bayangin kalau orang nyebut nama kamu, mereka langsung inget apa?


  • Si A si content creator yang edukatif banget.
  • Si B si fotografer yang hasilnya selalu estetik.
  • Si C yang jago banget ngejelasin bisnis rumit jadi gampang.


Nggak perlu muluk-muluk, cukup pilih satu hal yang paling kamu pengen tonjolkan dulu.


Mulai Dari Platform yang Kamu Kuasai


Banyak orang bingung harus mulai dari Instagram, TikTok, YouTube, atau LinkedIn. Jawabannya, mulai dari platform yang paling kamu nyaman.


Kalau kamu suka ngomong depan kamera, bisa mulai di TikTok atau YouTube. Kalau lebih suka nulis, bisa di Twitter atau LinkedIn.


Yang penting, konsisten dulu di satu tempat, baru nanti bisa melebar ke yang lain.


Bikin Konten yang Tulus dan Konsisten


Konten bukan berarti harus selalu “wah”. Justru, konten yang simpel tapi tulus biasanya lebih nyantol di hati orang.


Misalnya, kamu share pengalaman pribadi, tips singkat, atau cerita gagal yang akhirnya bikin belajar banyak.


Ingat, orang lebih suka yang real daripada yang terlalu dibuat-buat. Nah, jangan lupa juga konsistensi. Mending posting 2 kali seminggu tapi rutin, daripada rajin banget sebulan lalu hilang entah ke mana.


Bangun Koneksi, Jangan Cuma Fokus di Diri Sendiri


Personal branding bukan cuma tentang “aku, aku, dan aku”. Justru yang bikin branding makin kuat itu kalau kamu terhubung dengan orang lain.


  • Balas komentar.
  • Ikut diskusi.
  • Kolaborasi sama orang lain.


Dengan begitu, orang bukan cuma kenal kamu, tapi juga merasa dekat.


Jadi Versi Terbaik, Bukan Pura-Pura


Kadang orang terlalu sibuk mikirin image sampai lupa jadi diri sendiri. Padahal personal branding itu bukan pencitraan, tapi memperlihatkan sisi terbaik dari diri kita yang sebenarnya.


Kalau kamu suka humor, ya tunjukkan gaya humormu. Kalau suka serius dan analitis, tampilkan dengan cara yang rapi dan terstruktur.


Wasiat Mimin


Membangun personal branding itu nggak harus langsung “wah” sejak awal. Mulailah dengan kenal diri sendiri, pilih hal yang mau ditonjolkan, konsisten bikin konten, dan bangun hubungan baik dengan orang lain.


Ingat, personal branding itu perjalanan panjang, bukan sprint. Jadi nikmati prosesnya, lama-lama kamu bakal sadar ternyata banyak orang yang kenal, percaya, bahkan ngefans sama kamu.


Baca juga : Salah Pilih Pasangan Bisa Bikin Hidup Berantakan? Ini Dampak & Cara Menghindarinya

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar