Beberapa Hal yang Harus Diketahui Seputar Operasi Hidung

Operasi hidung


Beberapa Hal yang Harus Diketahui Seputar Operasi Hidung - Rhinoplasty atau yang biasa disebut dengan operasi hidung merupakan prosedur untuk mengubah atau memperbaiki struktur bentuk hidung. Jenis operasi ini bisa dilakukan untuk dapat mengatasi kelainan pada hidung serta memperbaiki penampilan.


Rhinoplasty dilakukan dengan memodifikasi tulang, kulit, dan tulang rawan di hidung. Tujuan prosedur tersebut yaitu mengubah bentuk agar semakin menarik. Bisa juga memperbaiki tulang yang patah karena cedera, dan mengatasi gangguan napas karena bentuk hidung yang tidak normal.


Operasi seperti ini merupakan prosedur bedah plastik paling sering dipraktekan. Operasi hidung tergolong rumit serta hasilnya bisa saja nggak sesuai dengan yang diinginkan. Maka dari itu, penting sekali untuk konsultasi dengan dokter terkait sebelum menjalani rhinoplasty.


Mereka Yang Tidak Boleh Melakukan Rhinoplasty

Kalian perlu ketahui, operasi hidung tak boleh dilakukan kepada orang tertentu, lebih jelasnya yaitu seperti kondisi di bawah ini:

  • Menjalani rhinoplasty/ operasi hidung 9 hingga 12 bulan sebelumnya atau sering menjalani operasi hidung.
  • Menderita kondisi gangguan mental.
  • Mereka dengan kulit hidung sangat tebal, hal ini bisa menyebabkan hidung dapat bengkak permanen setelah operasi.
  • Menderita pembekuan darah contohnya seperti hemofilia.
  • Mempunyai risiko tinggi mengalami komplikasi seusai operasi.
  • Memakai kokain (dihirup lewat hidung).


Peringatan Rhinoplasty/ Operasi Hidung

Ada beberapa peringatan yang perlu para pasien operasi hidung perhatikan. Operasi hidung biasanya diterapkan untuk tujuan estetika. Rhinoplasty dilakukan pada saat tulang rawan di hidung telah berkembang sepenuhnya, yakni setidaknya berusia 15 tahun lebih.


Tetapi, bila tujuan rhinoplasty adalah mengatasi masalah gangguan pernapasan dan kondisi tertentu, maka operasi hidung bisa dilakukan untuk usia yang lebih muda. Sebelum kalian menjalani prosedur rhinoplasty/ operasi hidung, sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu bersama dokter bedah.


Dokter akan menjelaskan mengenai risiko, manfaat, dan komplikasi tertentu yang mungkin terjadi seusai menjalani operasi hidung. Setelah konsultasi, dokter akan memberikan formulir yang harus ditandatangani oleh pasien.


Hal satu ini untuk bisa memastikan kalau pasien sudah memahami semua prosedur dan risiko, serta komplikasi yang bisa terjadi setelah melakukan operasi hidung.


Beberapa Pemeriksaan Seputar Rhinoplasty

Kalau pasien memang dinilai cocok menjalani rhinoplasty, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:


l  Riwayat kesehatan

Pemeriksaan rhinoplasty satu ini meliputi seperti apa riwayat penyakit, lalu prosedur operasi tertentu yang sudah pernah dijalani. Termasuk juga obat mana yang pernah dan sedang digunakan.


l  Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan sebelum rhinoplasty ini terutama di bagian struktur hidung, serta ketebalan kulit. Termasuk juga kondisi bagian luar dan dalam hidung, serta seperti apa tulang rawan bagian pangkal puncak hidung.


l  Pengambilan foto

Langkah berikutnya adalah pengambilan foto dari sudut-sudut tertentu terhadap hidung pasien rhinoplasty. Kemudian dilanjutkan dengan pemakaian software komputer. Tujuannya untuk bisa menunjukkan perkiraan seperti apa bentuk hidung setelah operasi. Kalau diperlukan, dokter bisa melakukan tes tertentu, misalnya tes darah.


Beberapa Hal Yang Perlu Dilakukan Pasien Sebelum Rhinoplasty Dilakukan

Selain beberapa pemeriksaan sebelum rhinoplasty di atas, ada hal lainnya yang harus dilakukan pasien sebelum menjalani operasi hidung. Mulai dari menghindari konsumsi pereda nyeri karena obat tersebut mengandung aspirin atau ibuprofen.


Hindari mengonsumsi obat pereda nyeri 2 minggu sebelum atau sesudah rhinoplasty. Alasannya karena obat tersebut bisa memperlambat pembekuan darah serta meningkatkan risiko perdarahan seusai operasi. Kalian juga harus berhenti merokok, karena rokok bisa memperlambat proses penyembuhan.


Baca juga Kenali Gejala Beser Sejak Dini dan Cara Mencegahnya

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar