Seberapa Penting Kesetaraan Gender Untuk Mewujudkan Kesehatan Keluarga?

Diskusi Kesetaraan gender di Bandung
Diskusi Kesetaraan gender di Bandung
Masih ingat dengan  kata emansipasi wanita?

Emansipasi wanita sebagai usaha untuk proses pelepasan diri kaum wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan lebih maju, atau biasa disebut kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki. 


Lalu apa itu kesetaraan gender? Yupz, kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam berbagai bidang, serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan.

Nah,untuk membahas tentang kesetaraan gender, kali ini berkesempatan menghadiri acara Temu blogger kesehatan Dalam rangka hari ibu yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bertemakan "Dengan kesetaraan gender wujudkan kesehatan keluarga"  yang bertempat di Savoy Homman Hotel Bandung, pada 22 Desember 2018.

Acara kali ini menghadirkan para narasumber yang kompeten di bidangnya diantaranya drg. Widyawati  selaku Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Eni Gustina selaku Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes RI, drg. Juanita selaku Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Provinsi Jawa Barat, dr. Hj. Henny Rahayu Ningtyas selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Bandung, dan Influencer Indah Kusumaningrum.

Membahas kesetaraan gender, kaum wanita mendapatkan hak untuk sejajar dengan laki-laki. Kaum hawa pun mendapat perlakuan sama seperti laki-laki. Dalam hal ini kesetaraan gender bukan berarti mengubah kodrat seorang wanita untuk menyamai laki-laki. Wanita tetap wanita yang memiliki kelembutan, tidak harus berubah menjadi seperti seorang pria yang perkasa.

Wanita juga memiliki peran penting dalam pembangunan nasional dan berhak mendapatkan pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik. Yupz, perempuan memang harus berpendidikan dan  berperan dalam  mencerdaskan  kehidupan bangsa. Jangan mendengar istilah yang menyesatkan seperti “Buat apa perempuan sekolah tinggi kalau ujung-ujungnya jadi ibu rumahtangga”. Meskipun pilihannya menjadi ibu rumah tangga, jika seorang perempuan terdidik dengan baik, ibu akan menjadi manager yang sangat baik untuk keluarganya.

Dari segi kesehatan, wanita pun harus memiliki kesehatan yang baik dan berperan dalam menentukan derajat kesehatan keluarga  untuk menciptakan generasi  penerus yang handal dan  berkualitas. Seorang wanita/ibu pun berhak untuk mendapat informasi yang benar tentang kesehatan, paham tentang arti gaya hidup sehat, melaksanakan gaya hidup sehat serta meneruskan gaya hidup sehat ke seluruh anggota keluarga.

Jika seorang wanita tidak mendapatkan informasi kesehatan yang baik, maka dia akan jadi ibu yang tidak memberikan gizi yang baik untuk diri sendiri maupun anak, maka angka kematian akan sangat tinggi. Ibu harus menjadi pilar kesehatan keluarga yang pintar dan bisa menjadi penyeimbang dalam situasi apapun

Berikutnya dari segi ekonomi, kenapa wanita harus setara dengan laki-laki? Bukannya wanita harusnya menjadi ibu rumahtangga yang tugasnya mengurus anak di rumah? Ini bukan zaman jahiliah, sekarang sudah banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh kaum wanita. Wanita bekerja dengan tujuan membantu meringankan beban suami dalam mencukupi kebutuhan rumahtangga.

Dulu wanita tidak boleh menjadi pemimpin karena dianggap kaum lemah dan dianggap tdak akan mampu memimpin. Tapi sekarang ini anggapan seperti itu sudah dihilangkan. Terbukti sudah banyak kaum wanita menjadi pemimpin diberbagai instansi pemerintah, bahkan Negara Indonesia pernah dipimpin oleh seorang Presiden wanita.

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar