Dompet Dhuafa Salurkan 25 Ribu Hewan Kurban Ke Seluruh Indonesia dan Manca Negara

Dompet Dhuafa Salurkan 25 Ribu Hewan Kurban Ke Seluruh Indonesia dan Manca Negara
Dompet Dhuafa Salurkan 25 Ribu Hewan Kurban Ke Seluruh Indonesia dan Manca Negara. 

Pemberdayaan masyarakat lokal merupakan sebagian dari usaha untuk mengurangi angka penganguran dan sekaligus meningkatkan taraf kehidupan warga sekitar. Upaya pemberdayaan masyarakat tersebut sudah dilakukan sejak lama oleh pemerintah dan pihak swasta. Salah satu contoh pemberdayaan masyarakat dari bidang pertanian dan peternakan telah dilakukan oleh Dompet Dhuafa di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Berawal dari pembebasan tanah pertanian seluas 10 hektare, Dompet Dhuafa menjadikan lahan tersebut untuk kluster pertanian dan peternakan yang kemudian dikelola oleh tim Dompet Dhuafa dengan cara memberdayakan masyarakat sekitar. 

Pemanfaatan lahan dengan menjadikannya sebagai perkebunan dan sentra ternak merupakan hasil pemikiran yang cerdas, karena dengan memadukan pertanian dan peternakan tidak akan ada limbah yang terbuang. Limbah dari hasil pertanian bisa digunakan untuk pakan ternak, begitu pula sebaliknya limbah dari kotoran ternak bisa dijadikan pupuk tanaman yang ada di lahan perkebunan.

Perkebunan buah naga Dompet Dhuafa Subang
Perkebunan buah naga Dompet Dhuafa Subang
Kebun Indonesia Berdaya Dompet Dhuafa Subang
Untuk sektor pertanian Dompet Dhuafa ini diberi nama Kebun Indonesia Berdaya, dimana di dalamnya terdapat perkebunan buah naga, jeruk, jambu Kristal, papaya California, dan nanas simadu yang selama ini menjadi ciri khas Subang.

Sesuai dengan namanya, Kebun Indonesia Berdaya dikelola alias digarap oleh warga setempat yang sebelumnya telah dibina terlebih dahulu supaya mengerti cara bertani yang benar, terutama untuk budidaya buah naga dibutuhkan keahlian khusus untuk bisa menghasilkan buah yang berkualitas.

Sebuah bukit dengan hamparan hijau perkebunan buah naga terlihat begitu indah menyejukan mata. Saat musim panen tiba pasti akan lebih indah lagi, ketika ribuan buah naga berwarna merah bergelantungan menghiasi perkebunan Dompet Dhuafa. 

Sangat disayangkan saat berkunjung ke perkebunan Indonesia Berdaya musim panen telah lewat, sehingga tidak bisa menyaksikan momen indah tersebut. Jadi buat sahabat wisata yang akan berkunjung ke perkebunan buah naga yang ada di Desa Cirangkong ini harus tahu dulu kapan waktunya panen buah berwarna merah menggemaskan ini, karena ketika musim panen tiba pemandangannya sangat indah dan Instagramable, sehingga cocok banget buat berfoto ria. 

Kebun buah naga Dompet Dhuapa di Subang
Kebun buah naga Dompet Dhuapa di Subang
Bayangkan berfoto dengan background ribuan buah naga berwarna merah merona diatas sebuah bukit yang sejuk dengan view pegunungan nan indah menyejukan mata, pasti hasil fotonya keren banget. Selain foto-foto kece, pengunjung juga bisa menyaksikan proses memanen buah naga, dan yang paling serunya lagi bisa merasakan manis dan segarnya buah naga yang baru saja dipanen.

Masih dari area perkebunan Dompet Dhuafa, diantara perkebunan buah-buahan ada beberapa villa kayu yang bisa disewa untuk istirahat. Villa kayu ini juga mejadi salah satu spot foto yang cantik dan banyak disukai para pengunjung. Mungkin untuk kedepanya tempat ini akan menjadi obyek wisata yang sangat menarik apabila jalannya sudah diperbaiki.

Lokasi perkebunan ini memang enakeun, juga sudah tersedia beberapa fasilitas yang disediakan seperti, toilet umum lengkap dengan tempat wudhu, mushola untuk kaum Muslim yang akan menjalankan sembahyang, ada juga saung kayu berukuran lumayan luas yang bisa dipakai untuk ngumpul atau bikin acara, dan tersedia juga lahan parkir yang lumayan luas.

Jadi meskipun lokasi perkebunan ini berada di sebuah bukit, sahabat wisata bisa membawa kedaraan roda empat loch, maksimal menggunakan ELF karena jalannya masih sempit dan berbatu. Saya sarankan jika mau berkunjung ke perkebunan Dompet Dhuafa Subang sebaiknya jangan membawa mobil jenis sedan karena jalannya tidak rata dan terjal.

Pihak pengelola sudah merencanakan untuk mendirikan pabrik olahan nanas di kawasan kebun Indonesia Berdaya. Dengan tujuan untuk menyerap tenaga kerja dari warga lokal dan menampung hasil panen dari para petani nanas. Dimana selama ini petani nanas sering diperlakukan secara tidak adil oleh para tengkulak, ketika musim panen tiba maka harga nanas akan sangat murah. Nah dengan adanya agro industry Dompet Dhuafa ini diharapkan bisa menampung nanas dari para petani dengan harga yang stabil dan berkelanjutan.

Sentra ternak kambing dan domba Dompet Dhuafa di Subang
Sentra ternak kambing dan domba Dompet Dhuafa di Subang
Sentra Ternak Dompet Dhuafa Subang
Sementara dari sektor peternakan, Dompet Dhuafa bekerja sama dengan mitra yang merupakan warga setempat yang memiliki keahlian dalam bidang ternak kambing. Sentra ternak yang ada di Desa Cirangkong ini merupakan salah satu dari 55 mitra ternak binaan Dompet Dhuafa di seluruh Indonesia. Dimana dari masing-masing mitra ternak ini memiliki sub mitra di bawahnya, sehingga anggotanya mejadi lebih banyak lagi. Khusus untuk di wilayah Subang ada 30 peternak yang berada di bawah binaan Dompet Dhuafa.

Sentra ternak kambing di kawasan Indonesia Berdaya ini memiliki dua jenis program  ternak, yaitu program kandang rakyat dan kandang koloni. Program ternak kandang rakyat adalah system peternakan kambingnya dititipkan di tempat ternak milik warga. Di Desa Cirangkong ini para peternak kambing rata-rata memiliki kandang ternak masing-masing, dan biasanya lokasi kandang idak jauh dari rumah. Dalam kandang milik penduduk tersebut biasanya diisi 5 kambing.

Peternakan kambing dan domba Dompet Dhuafa di Subang
Peternakan kambing dan domba Dompet Dhuafa di Subang
Program berikutnya adalah kandang koloni, untuk program ini Dompet Dhuafa membangun tiga buah kandang domba berukuran besar dengan kapasitas masing-masing masuk 80 ekor kambing/domba. Kandang pertama berfungsi sebagai kandang pembibitan, jadi ketika ada kambing betina yang sudah dewasa dan siap untuk kawin, maka akan dimasukan ke kandang pembibitan untuk dikawinkan dengan kambing jantan.

Dalam kandang pembibitan ini dihuni oleh 6 ekor kambing jantan dan 74 ekor kambing betina. Kambing betina akan menjadi penghuni kandang tersebut selama kurang lebih 5 bulan dari mulai masa perkawinan hingga melahirkan, dan setelah anaknya besar serta bisa dipisahkan dari induknya (disapih) maka anak kambing tersebut akan dipindahkan ke kandang penggemukan, yaitu di kandang dua dan kandang tiga.

Kandang penggemukan kedua dan ketiga dikelola oleh dua kelompok warga binaan yang berbeda. Kandang penggemukan kedua diisi dengan kambing peliharaan warga kelompok ternak, kandang penggemukan ketiga dikelola oleh mitra dari kelompok petani nanas.

Proses penggilingan jerami dan limbah kulit nanas untuk dijadikan pakan ternak di Sentra ternak Dompet Dhuafa Subang
Proses penggilingan jerami dan limbah kulit nanas untuk dijadikan pakan ternak di Sentra ternak Dompet Dhuafa Subang.
Pakan ternak tidak sepenuhnya dari rumput dan daun hijau, melainkan dari jerami dan limbah kulit nanas, dimana di Subang ini banyak petani nanas, sehingga limbahnya bisa ditemukan dimana-mana. Proses pembuatan pakan untuk kambingnya pun dilakukan oleh tim Dompet Dhuafa dan memberdayakan Masyarakat. 

Untuk dijadikan pakan ternak, jerami dan kulit nanas tersebut diolah secara khusus, yaitu dengan cara digiling sampai halus, kemudian dicampur dengan pemanis dan ditambahkan sedikit bakteri, kemudian dipermentasi. Pakan ternak hasil olahan dari jerami dan limbah kulit nanas tersebut sangat baik untuk mempercepat penggemukan kambing. 

Pak Amud, ketua kelompok peternak kambing binaan Dompet Dhuafa Subang
Pak Amud, ketua kelompok peternak kambing binaan Dompet Dhuafa Subang
Pak Amud sebagai ketua kelompok ternak binaan Dompet Dhuafa mengatakan, setelah bergabung dengan program Indonesia berdaya, dengan menjadi mitra sentra ternak kambing, taraf kehidupan warga Desa Cirangkong mengalami peningkatan yang signifikan, baik itu dari segi penghasilan maupun segi pengetahuan tentang peternakan.

“Alhamdulillah saya dan anggota saya mengalami peningkatan pendapatan dan menambah ilmu tentang ternak domba” kata Pak Amud ketika ditanya oleh rekan Blogger dan media di acara sharing session Socio trif Kurbanesia 2018 yang bertempat di perkebunan Indonesia Berdaya, Desa Cirangkong, Kec. Cijambe, Subang. (07/08/2018).

Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa
Idul Adha merupakan hari raya besar bagi umat Islam yang dikenal juga sebagai hari raya haji serta hari raya Idul Qurban yang biasa diperingati setiap 10 Dzulhijjah. Penyembelihan hewan kurban  berawal dari kisah Nabi Ibrahim yang mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelih anaknya (Nabi Ismail). 

Namun dengan mukjizat dari Allah SWT, maka Nabi Ismail digantikan dengan domba jantan dari surga. Semenjak peristiwa bersejarah tersebut, umat Islam menjalankan ibadah kurban dengan menyembelih hewan dari golongan binatang ternak seperti unta, sapi, dan kambing.

Penyembelihan hewan kurban merupakan simbol ketakwaan dan kecintaan umat Islam kepada Allah SWT. Hewan kurban yang sudah disembelih, dagingnya dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkannya/ kaum dhuafa. Lalu apakah selama ini pendistribusian daging hewan kurban sudah tepat sasaran?

Ternyata selama ini masih ada masyarakat tidak mampu yang belum mendapatkan bantuan daging kurban. Nah untuk mengatasi semua permasalahan tersebut Dompet Dhuafa telah membentuk program Tebar Hewan Kurban(THK) yang siap untuk mendistribusikan hewan kurban ke seluruh pelosok Indonesia, bahkan sampai ke manca negara.

Seluruh hewan kurban yang akan didistribusikan oleh THK Dompet Dhuafa dibeli dari mitra binaan Indonesia Berdaya. Dengan adanya program Tebar Hewan Kurban ini tentunya akan memberikan keuntungan bagi para peternak yang merupakan mitra dari Dompet Dhuafa.  

Satria selaku tim divisi ekonomi Dompet Dhuafa mengatakan, selama ini masih ada masyarakat tidak mampu yang belum bisa merasakan daging kurban. Sebagai contohnya ada di sebuah desa di Sukabumi. Ini merupakan contoh buruknya pendistribusian hewan kurban di Negara ini yang belum bisa menjangkau hingga ke pelosok desa.

Tahun ini Dompet Dhuafa menargetkan 25 ribu ekor hewan kurban yang terdiri dari kambing dan sapi yang akan disebar ke seluruh Indonesia dan luar negeri. Untuk wilayah Subang sendiri, Dompet Dhuafa akan menyebar hewan kurban sebanyak 246 ekor. 

Dompet Dhuafa memiliki standar khusus untuk pendistribusian hewan kurban, sebelum disebarkan maka akan dilakukan quality control terlebih dahulu, jika sudah memenuhi persyaratan maka hewan kurban tersebut akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Kambing dan domba yang akan disalurkan oleh Dompet Dhuafa memiliki satandar bobot khusus, untuk tipe kambing standar beratnya 23 sampai 28 kilo gram, dan tipe kambing premium beratnya kisaran 29 sampai 33 kilo gram. Sementara untuk Sapi harus memiliki bobot kisaran 250 sampai 300 kilo gram. 

Nah, untuk sahabat semua yang ingin berkurban, namun ingin daging hewan kurbannya tersalurkan secara tepat kepada masyarakat yang membutuhkannya  bisa berkurban melalui layanan Kurban Dompet Dhuafa, insha Allah amanah dan tepat sasaran.

Baca juga Fornas LKSA-PSAA Canangkan 26 Juli Sebagai Hari Anak Yatim Nasional

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar