Situ Sarkanjut, Obyek Wisata Alam Yang Tersembunyi di Leuwigoong Garut

Obyek Wisata Situ Sarkanjut , Leuwigoong, Garut.
Obyek Wisata Situ Sarkanjut , Leuwigoong, Garut. 

Situ Sarkanjut, Obyek Wisata Alam Yang Tersembunyi di Leuwigoong Garut - Potensi wisata alam di Kabupaten Garut belum seluruhnya terekspose. Masih banyak tempat-tempat yang memiliki nilai wisata namun masih belum diketahui oleh wisatawan. Sehingga lokasi wisata tersebut masih jarang pengunjungnya.

Salah satu obyek wisata yang masih jarang dikenal orang, bahkan masih sepi pengunjung adalah wisata alam Situ Sarkanjut yang berlokasi di Desa Dungusiku, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Situ Sarkanjut adalah sebuah kawasan perairan yang luasnya mencapai 2,3 hektare. Selama ini danau tersebut hanya dijadikan sebagai sumber mata air untuk pertanian masyarakat setempat. Memang kawasan Desa Dungusiku didominasi area pesawahan yang sebagian besar pengairannya bersumber dari Situ Sarkanjut.

Terlebih lagi ketika musim kemarau, danau ini menjadi sumber air satu-satunya yang bisa diandalkan, terutama untuk para petani yang memiliki sawah yang lokasinya berada di sebelah timur dan sebelah utara Situ Sarkanjut.

Dari segi namanya memang terdengar sangat unik dan ada yang bilang kalau nama Situ Sarkanjut adalah sebuah kata yang sangat vulgar. Nama danau ini diambil dari bahasa Sunda yang artinya alat vital laki-laki.

Padahal jika ditelusuri lebih lanjut lagi, nama Situ Sarkanjut ini berasal dari dua suku kata yang disatukan menjadi sebuah singkatan, yang terdiri dari kata Sasar (meraba) dan Kanjut kundang (tempat uang berbahan kain).

Menurut cerita rakyat setempat, dahulunya ada seorang tokoh masyarakat sedang melintas di sekitar danau, kemudian pada saat itu tempat menyimpan uang/Kanjut kundang miliknya jatuh ke dasar danau tersebut.

Nah untuk mencarinya, Si tokoh yang ada dalam legenda tersebut meraba-raba menggunakan tangan (disasar), namun pencarian Kanjut kundang tersebut tidak berhasil, sehingga danau tersebut diberi nama Sarkanjut.

Hingga akhirnya nama Situ Sarkanjut digunakan menjadi nama kampung yang berada di sekitar danau tersebut. Namanya tetap digunakan sampai saat ini, meskipun pernah ada usaha dari warga setempat untuk mengganti nama kampung Sarkanjut, karena dianggap terlalu vulgar, namun para sesepuh menolaknya.

Untuk menghindari pemikiran tentang nama kampung Sarkanjut yang sudah terlanjur dianggap vulgar, pemerintah setempat memberi kebijakan agar nama kampung disingkat menjadi SKJ, namun dalam Domisili dan daftar nama wilayah masih tertulis nama Sarkanjut. 

Situ Sarkanjut ini masih sepi pengunjung karena kurang gencar dalam segi promosi dan belum tersedia fasilitas untuk pengunjung, sehingga kurang menarik minat wisatawan. Padahal kalau dilihat dari segi kondisi alamnya, danau ini memiliki nilai wisata yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. 

Pemandangan di sekitar Situ Sarkanjut terlihat sangat indah dan udaranya pun masih sangat sejuk, karena alamnya masih murni dan belum tercemar oleh polusi.

Jika Situ Sarkanjut ini sudah dikelola dengan baik, kemungkinan besar bukan hanya bermanfaat untuk pengairan lahan pertanian, akan tetapi bisa menjadi destinasi wisata yang sangat diminati oleh para turis, baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, danau ini bisa juga dimanfaatkan untuk budidaya ikan dan tempat pemancingan.

5 komentar:

  1. Sugan teh mitos Aya situ sarkanjut teh hehe

    BalasHapus
  2. Gusti, aku gak tega baca judulnya. :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha iya banyak yang terkecoh sama namanya, padahal itu tidak porno/jorang

      Hapus
  3. Sebelahnya tuh sekolah saya waktu smp...
    Tempat saya mancing baheula...

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar