Asian Para Games 2018 The Inspiring Spirit and Energy of Asia

Asian Para Games 2018
Asian Para Games 2018. 

Selama ini para penyandandang disabilitas sering dianggap sebelah mata dan tidak mampu berbuat apa-apa karena memiliki keterbatasan, tanpa disadari bahwa dibalik keterbatasan tersebut ada bakat dan keahlian yang bisa dilakukan seperti orang normal pada umumnya, bahkan seorang penyandang difabel pun keahliannya bisa melebihi orang yang memiliki tubuh sempurna.

Salah satu talenta dari kaum disabilitas yang telah terbukti dapat menuai prestasi adalah dalam segi olahraga. Tidak sedikit kaum difabel yang memiliki kemampuan lebih dan terjun dalam dunia olahraga, bahkan menjadi atlet yang berprestasi. Di Indonesia para penyandang disabilitas yang memiliki keahlian khusus dalam berolahraga mendapat perlakuan khusus dan difasilitasi untuk menjadi seorang atlet sesuai dengan bakat yang dimilikinya.

Di tahun 2108 nanti, atlet penyandang disabilitas akan diikut sertakan dalam sebuah olympiade khusus untuk penyandang keterbatasan tingkat Asia, yaitu Asian Para Games (APG) 2018, yang akan diselenggarakan di Indonesia, tepatnya di pusat Ibu Kota Jakarta. Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang terpilih untuk menyelenggarakan Asian Para Games.

Kesempatan ini menjadi salah satu implementasi dari Undang-undang No. 8 Tahun 2016 mengenai Penyandang Disabilitas. Melalui momen ini Indonesia memiliki kesempatan untuk membuktikan diri dalam mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas menuju kehidupan yang sejahtera, mandiri, dan tanpa diskriminasi untuk hidup maju dan berkembang secara adil dan bermartabat, serta menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang ramah disabilitas .

Sebagai tuan rumah Asian Para Games 2018, Indonesia bersiap untuk menerima kehadiran sekitar 3.000 atlet penyandang disabilitas dan ofisial dari 43 negara di Asia yang tergabung sebagai anggota dari Asian Paralympic Committee. Ada sebanyak 18 cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam APG 2018, dengan 582 nomor pertandingan akan dilagakan selama delapan hari pada 6-13 Oktober tahun depan. 

Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) sudah mulai melakukan beragam aktivitas persiapan untuk menjadi tuan rumah APG 2018 yang akan dilaksankan satu bulan setelah Asian Games 2018. INAPGOC saat ini sudah melakukan beberapa tahap persiapan, termasuk di antaranya melakukan sosialisasi, seperti yang saat ini sedang dijalankan pada 20 titik di 16 kota di Indonesia.

Sosialisasi yang dilakukan oleh INAPGOC ini merupakan sosialisasi awal, karena hingga penyelenggaraan APG 2018, INAPGOC akan terus menginformasikan kepada masyarakat Indonesia mengenai APG 2018, sehingga pengetahuaan masyarakat mengenai Asian Para Games 2018 semakin tinggi dan kemudian tertarik untuk mengapresiasi kegiatan ini dengan menyaksikan langsung maupun tidak langsung. Kegiatan sosialisasi APG 2018 dilakukan melalui media massa, kegiatan offline, maupun media sosial.

INAPGOC sosialisikan APG 2018
INAPGOC sosialisikan APG 2018

Salah satu cara sosialisi APG 2018 yang dilakukan oleh INAPGOC adalah dengan format booth di beberapa pertokoan besar di tiap daerah yang disinggahi yaitu Medan, Palembang, Batam, Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Bali, Makassar, Samarinda, dan Ambon, INAPGOC melakukan penyebaran informasi dan aktivitas yang melibatkan perwakilan National Paralympic Committee (NPC) perwakilan INAPGOC, atlet penyandang disabilitas, komunitas difabel, komunitas hobi, dan juga pengunjung pertokoan. Khusus untuk di Bandung, booth Asian Para Games 2018 diadakan di Trans Studio Mall, Jln. Gatot Subroto, Kota Bandung, Jawa Barat, pada 22-24 Desember 2017.

Booth sosialisai APG 2018 di TSM Bandung
Booth sosialisai APG 2018 di TSM Bandung

Dengan slogan "The Inspiring Spirit and Energy of Asia" APG 2018 hadir dengan empat misi, yaitu determination, courage, equality, dan inspiration. Keempat misi ini diharapkan dapat memperkenalkan tekad kuat dan kepercayaan diri para atlet dalam menghadapi segala tantangan, baik fisik maupun mental. 

Selain itu ajang empat tahunan sekali ini juga berusaha mempromosikan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat, serta menjadikan aksi para atlet penyandang disabilitas sebagai sumber inspirasi dan motivasi. Slogan yang kuat juga didukung dengan kehadiran sebuah maskot bernama Momo (Motivation and Mobility) yang mengambil inspirasi dari hewan Elang Bondol.

Sebagaimana penyelenggaraan Asian Games 1962 yang meninggalkan warisan berupa komplek Gelora Bung Karno Senayan, ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Para Games 2018 juga diharapkan dapat meninggalkan warisan, baik fisik maupun nonfisik. 

Dari sisi fisik, fasilitas olahraga yang memenuhi syarat aksesibilitas penyandang disabilitas diharapkan dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi siapa pun dengan kondisi apa pun untuk berolahraga. 

Dari non-fisik, yang ingin ditinggalkan dan dilestarikan adalah peningkatan kesadaran masyarakat akan keberadaan olahraga khusus penyandang disabilitas, pemahaman isu-isu disabilitas secara umum, serta pentingnya partisipasi aktif dan lingkungan yang berempati bagi semua kalangan masyarakat.

Tahapan persiapan yang saat ini tengah berangsung dalah perbaikan fasilitas olahraga dan asrama atlet yang memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Beberapa renovasi akan dilakukan untuk memenuhi setiap kebutuhan pertandingan yang menyesuaikan dengan kebutuhan para atlet, seperti elevator dan kamar mandi yang dapat mudah diakses oleh kursi roda. Selain itu, INAPGOC juga telah mendapatkan kunjungan perwakilan beberapa federasi internasional olahraga yang bermaksud memberikan masukan terkait kesiapan teknis dan non-teknis. 

Beberapa hari yang lalu, tepatnya antara 6-8 Desember INAPGOC telah menginformasikan berbagai kemajuan persiapan yang telah dilakukan, serta menjabarkan rencana rencana strategis dan taktis yang akan diimplementasikan hingga Oktober 2018 mendatang kepada Asian Paralympic Committee.

Sebagai warga Indonesia yang saling menghargai dengan sesama tanpa adanya perbedaan, yang tersirat dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika, Ayo dukung saudara kita yang akan bertanding dalam Asian Para Games 2018 agar mejadi juara, dan tentunya akan mengharumkan nama baik Indonesia.

Baca juga Ngobrol Bareng MPR RI Untuk Menjahit Kembali Merah Putih Kita Yang Mulai Koyak-koyak

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar