Kerajaan Monyet di hutan Tonjong

Monyet di hutan Tonjong
Monyet di hutan Tonjong 
Monyet merupakan hewan primata mirip kera, tapi memiliki postur tubuh yang lebih kecil dan berekor panjang yang bierfungsi untuk membantu tangan saat berayun di atas pohon, spesies ini hidup di hutan tropis dan berkelompok. Layaknya manusia, dalam setiap kelompok terdapat satu pemimpin atau istilahnya raja yang berkuasa di sebuah wilayah. 

Di sebuah hutan tropis yang masih alami terdapat sebuah kelompok monyet dengan jumlah banyak, bahkan hingga ratusan ekor. Gerombolan hewan primata ini menghuni sebuah hutan bernama hutan Tonjong yang rindang dan sejuk. Hutan yang di dalamnya terdapat sebuah kerajaan kera ini berada di sebelah barat Desa Legokherang, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dan berbatasan dengan kampung Cimaranggi. 

Kampung Cimaranggi sendiri adalah sebuah kampung mati yang ditinggalkan penduduknya karena bencana longsor yang sangat besar hingga merusak hampir seluruh rumah warga, setelah ditinggalkan oleh penduduknya, kampung ini pun kembali menjadi hutan dan sebagian menjadi kawasan tempat gerombolan monyet mencari makan.

Kenapa disebut kerajaan monyet? Begini ceritanya, dahulu selain di hutan Tonjong, ada juga tempat yang dijadikan sebagai wilayah gerombolan hewan primate tersebut, yaitu berada di kaki gunung Bongkok, atau tepatnya berada di sebelah selatan Desa Legokherang. Menurut ahli spiritual kedua kelompok monyet tersebut masih dalam satu keluarga.

Kedua kelompok hewan primata ini dianggap sebagai hama yang merusak tanaman milik warga, karena itu lah warga sering melakukan pemburuan, baik secara tradisional maupun dengan menggunakan racun.

Ketika dilakukan pembasmian terhadap pasukan monyet liar dengan cara diracun, banyak monyet yang mati, namun setelah itu malah menjadi petaka bagi para petani, pasukan monyet ini malah semakin membabi buta merusak tanaman.

Suatu ketika warga berinisiatif untuk mengundang pawang untuk mengusir gerombolan monyet tersebut. Dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi dalam bentuk sesajen akhirnya ritual pun dimulai.

Saat dilakukan ritual tersebut sang pawang mengatakan ada satu syarat lagi yang tidak bisa dipungkiri, yaitu sebuah perjanjian. Dimana kumpulan kera yang ada di kaki gunung Bongkok ini bisa dipindahkan ke tempat lain, tapi kelompok monyet yang ada di hutan Tonjong tidak bisa diganggu.

Sesuai kesepakatan akhirnya perjanjian tersebut disepakati, dan akhirnya rombongan monyet yang ada di kaki gunung Bongkok menghilang tanpa jejak, sementara gerombolan primate yang ada di hutan Tonjong tetap ada hingga saat ini dan menjadi sebuah kerajaan kera yang tersembunyi dibalik lebatnya hutan tropis.

Sampai saat ini masih sering dilakukan pemburuan terhadap gerombolan hewan berekor panjang tersebut, tapi jumlah monyet di hutan Tonjong tidak prrnah berkurang, bahkan cenderung bertambah. Satu keunikan dari para kera yang ada di hutan ini yaitu dengan kecerdikannya.

Dimana setiap kera disini memiliki firasat yang sangat tajam, hal ini terbukti apa bila ada manusia yang datang dengan membawa senjata berbentuk senapan baik senapan angin maupun senjata api, maka penghuni hutan Tonjong ini akan mengetahuinya meskipun senjata tersebut disembunyikan.

Saat hewan cerdik ini mengetahui ada manusia yang membawa senapan, maka mereka akan bersembunyi tanpa ada manusia yang bisa melihatnya, hingga hutan yang tadinya ramai dengan teriakan kawanan monyet yang berseliweran akan menjadi sunyi seperti tanpa ada penghuninya.

Oleh karena itulah spesies monyet di hutan Tonjong ini susah dimusnahkan, karena menurut sang ahli, gerombolan monyet tersebut ada yang memimpin dan melindungi, yaitu raja monyet dari alam ghaib.

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar