Mahasiswa protes tindakan kekerasan di Majalengka

Mahasiswa protes tindakan kekerasan di Desa Sukamulya Majalengka
Mahasiswa protes tindakan kekerasan di Majalengka

Tragedi bentrok antara warga Desa Sukamulya dengan aparat kepolisian pada Kamis(17/11) lalu berbuntut panjang, hingga saat ini peristiwa tersebut menyisakan trauma yang mendalam bagi warga masyarakat yang terlibat bentrok saat mempertahankan lahan pertanian milik masing – masing warga. Dalam peristiwa tersebut beberapa warga mengalami luka – luka, begitu pun dengan aparat kepolisian, terdapat beberapa anggota yang mengalami luka akibat bentrokan tersebut.

Untuk memprotes peristiwa bentrokan antara warga dengan pihak kepolisian tersebut para mahasiswa Majalengka melakukan aksi demo damai di depan Gedung Pendopo Majalengka terkait adanya aksi represif aparat keamanan terhadap warga Desa Sukamulya yang menolak pembangunan peklebaran Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Sabtu (19/11/2016).

Para mahasiswa tersebut berpendapat bahwa proses pengukuran tanah yang dilakukan oleh pengelola untuk pembangunan pelebaran BIJB sudah melanggar HAM. Mereka mengecam adanya tindakan yang melibatkan militer ke Desa Sukamulya.

Para pendemo pun menilai bahwa pemerintah telah melukai rakyat dengan pelibatan militer dengan tindakan represif dengan pengintimidasi bahkan mengkriminalisasi rakyat saat akan melakukan pengukuran lahan tanah pertanian milik warga Desa Sukamulya.

Sekumpulan mahasiswa tersebut menyerukan pembelaan terhadap warga Sukamulya dengan meneriakan “Kenapa mereka mempertahankan lahan pertanian milik mereka, karena mereka hanya ingin mempertahankan hak mereka”.

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar