BDG Explorer selenggarakan lomba lari 100K Ultra di Bandung

Press conference Lomba Lari BDG Ultra 100K
Press conference Lomba Lari BDG Ultra 100K 
Lomba lari ultra trail bertajuk BDG 100K Ultra merupakan event yang pertama kali dilaksanakan di Bandung, yang akan digelar pada 16-17 September 2017 mendatang, dengan rute yang cukup panjang, yaitu melintasi empat puncak gunung yang ada di Bandung.

Event lari ini diselenggarakan oleh Komunitas BDG Explorer. Komunitas ini terbentuk pada tahun 2014 di Bandung, dan sudah memiliki 138 anggota yang usianya beragam mulai dari 6 tahun hingga di atas 50 tahun. Wadah para pecinta lari ini terbuka bagi peggemar kegiatan Outdoor, khususnya olahraga lari jalanan dan alam terbuka.  

BDG Explorer ini melakukan kegiatan setiap Senin, Rabu, dan Jumat bersama pelatih Rudy Dimyana untuk ngaprak ngabring atau berlari berama-ramai menyusuri jalanan kota hingga ke daerah pinggiran hota dan pelosok hutan, lembah, serta pegunungan. Ada pula kegiatan lainnya yang dilakukan oleh komunitas ini yaitu, ngaprak peuting atau berlari pada malam hari, yang biasa dilakukan saat bulan Ramadhan yang kemudian dilanjutkan dengan acara sahur bersama.

Kejuaraan lari ini dibagi menjadi tiga kategori, masing-masing 100K, Relay 100 untuk umum dan master, serta nomor 50K. Semua nomor mengambil titik start dan finish yang sama, yaitu start di Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda, Dago Pakar dan finish di Villa Taman Istana Bunga, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Dian R Sukmara selaku Race Director BDG 100K Ultra mengatakan, kondisi geografis Bandung yang berupa cekungan dengan gunung-gunung di sekelilingnya, jadi daya tarik buat peserta yang mau menikmati kegiatan lari dengan kombinasi panorama bukit dan pegunungan.

"Untuk lomba lari jarak 100 kilometer akan melewati empat puncak mulai dari Palasari, Bukit Tunggul, Tangkuban Parahu, dan Burangrang. Nomor relay nutenya sama, namun jaraknya dibagi empat sesuai dengan jumlah peserta setiap tim. Sementara nomor 50 kilometer akan melewati puncak Tangkuban Parahu dan Burangrang" kata pria yang akrab disapa Abah Dian saat press conference di hotel Zodiak, Jln.Kebon Kawung No.54, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (03/06/2017).

BDG 100K Ultra ini menantang peserta untuk berlari menanjak hingga 6.630 meter elevation gain dalam rute 100 kilometer dan 2.680 meter elevation gain pada rute 500 kilometer. Elevation gain adalah total ketinggian trek pada rute lomba. Pada lomba ini, panitia membuka kelas umum dan master di kategori relay. Kelas master berlaku bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun. Untuk tim relay pelari harus di atas usia 45 tahun, jika ada yang di bawah itu maka masuk kelas umum. Khusus tim relay, minimal satu pelari adalah perempuan. Kelas umum di bawah 45 tahun.


Adapun persyaratan untuk mendaftar dalam nomor 100K adalah, peserta harus pernah mengikuti lomba lari ultra dengan jarak minimum 50 kilometer, Sementara untuk kategori relay 100 kilometer, peserta harus sudah pernah menyelesaikan lomba dengan jarak minimum 21 kilometer. "Untuk kategori 50 kilometer, peserta harus sudah pernah ikut serta lomba marathon full atau lomba lari trail dengan jarak minimum 21 kilometer.


“Hingga akhir Mei 2017 ini, panitia sudah menerima 152 pendaftar, termasuk delapan pelari asing dari Malaysia, Brunei Darusslam. Perancis dan India. Ada tujuh pelari asing pria dan satu perempuan," pungkas Dian.

Baca juga Launching GenPI Banten di Pantai Anyer

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar