Kampung Kreatif Belekok Rancabayawak

Burung Belekok dan burung kuntul
Burung Belekok dan burung kuntul

Kampung Kreatif Belekok Rancabayawak - Burung Belekok dalam bahasa Latin (Ardeola speciosa) atau sejenis burung kuntul sawah adalah jenis burung pemakan ikan, katak, cacing, dan serangga.

Burung spesies ini memiliki ciri fisik berparuh panjang, leher panjang, memiliki kaki panjang, dan berbulu putih, serta di bagian punggung berwarna hitam. Di bagian dada burung Belekok terdapat bulu berwarna kuning tua.

Jenis burung ini dapat menguntungkan petani, karena membantu memakan hama di sawah, seperti serangga. Kotorannya pun sangat bermanfaat karena bisa menjadi pupuk yang menyuburkan tanah. Burung ini bisa juga dijadikan sebagai petunjuk pergantian musim.

Habitat burung belekok biasanya berada di sekitar sawah, rawa, pinggiran sungai, dan tempat lainnya yang terdapat genangan air.

Burung Belekok biasa tinggal di dataran rendah dan saat pagi hari akan pergi dari sarangnya secara berkelompok untuk mencari makan dan akan kembali lagi pada sore hari.

Saat akan tiba di sekitar sarangnya burung belekok terbang perlahan seakan menari dan memperlihatkan keindahan sayapnya.

Kampung Belekok Rancabayawak

Salah satu habitat burung Belekok ada di sebuah kampung yang dikelilingi komplek perumahan dan bangunan industri. Tepatnya berada di Kampung Rancabayawak, RW.02, Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Provisi Jawa Barat.

Meskipun di lokasi tersebut sudah ramai dengan aktivitas kehidupan manusia, seperti berisiknya suara kendaraan, suara mesin traktor pembajak sawah, dan suara sejenisnya. Tapi spesies burung ini betah berada dikawasan tersebut.

Rumpun bambu tempat bersarang burung kuntul
Rumpun bambu tempat bersarang burung kuntul

Sejak tahun 1970-an burung Belekok mulai menetap di Rancabayawak dan menempati rumpun bambu serta rawa – rawa di sekitarnya.

Rumpun bambu tersebut dahulunya ditanam dengan tujuan untuk menjaga terpaan angin kencang yang sering merusak rumah warga sekitar. Karena menurut keterangan dari warga, lokasi kampung belekok tepat berada di jalur angin yang berhembus dari Gunung Manglayang.

Setelah pohon bambu tumbuh lebat, datanglah kawanan burung kuntul dan belekok. Burung kuntul menempati rumpun bambu, sedangkan burung belekok menempati semak - semak yang ada di rawa. Sampai saat ini spesies burung sawah ini masih menetap dan berkembang biak di Rancabayawak.

Penduduk setempat tidak berani menggangu spesies burung tersebut karena dianggap tidak merugikan. Bahkan menurut mitos yang berlaku, burung Belekok bisa mendatangkan keberuntungan apabila dijaga dengan baik.

Dijaga tersebut bukan berarti dipelihara secara langsung seperti ternak. Tapi menjaga dari gangguan orang – orang yang tidak bertanggung jawab. Bahkan terkadang warga memberi pakan burung dengan cara menyediakan ikan di kolam yang ada di bawah rumpun bambu.

Selain itu warga pun terkadang harus merawat anak burung yang jatuh dari sarangnya, kemudian dipelihara hingga besar dan setelah bisa terbang akan dikembalikan ke habitatnya.

Menara Pandang untuk Melihat Burung Belekok
Dengan menetapnya spesies burung kuntul dan belekok di Rancabayawak, maka tempat ini dinamakan sebagai Kampung Belekok. Bahkan rencana kedepannya akan dijadikan sebagai kampung wisata.

Upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi wisatawan adalah dengan mendirikan menara pandang yang bertempat di atas Masjid yang ada di lokasi. Tujuan pembuatan menara pandang ini adalah untuk mempermudah pengunjung yang akan melihat tempat burung tersebut berkembang biak yang ada di puncak pohon bambu.

Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati indahnya tarian burung sawah saat pulang dari tempat mencari makanan. Untuk pengunjung yang ingin melihat burung Belekok dan burung Kuntul dalam jumlah banyak disarankan datang saat pagi hari atau menjelang sore hari. Karena ketika siang hari burung tersebut tengah berkelana mencari makanan. Kalau pun ada burung yang tinggal di sarangnya, itu hanya sebagian saja yang tengah mengerami telur dan anaknya.

Menurut keterangan dari kepala RW setempat, Ujang Safaat, keberadaan burung tersebut terancam punah karena lokasi tempat tinggalnya semakin sempit digantikan dengan bangunan mewah. Sawah dan semak belukarnya pun terancam habis.

Butuh perhatian pihak Pemerintah untuk menjaga habitat burung yang hampir punah ini. Salah satunya adalah dengan menjaga lingkungan sekitar yang menjadi habitat burung tersebut supaya tidak beralih pungsi menjadi perumahan.

Karena kepeduliannya akan kelestarian burung Belekok, nama sang Kepala RW.02 Rancabayawak ini lebih dikenal sebagai Ujang Belekok. Tapi meskipun namanya panggilannya berubah, beliau tidak marah dan tetap ramah. 

Kuliner Khas Kampung Kreatif Belekok

Untuk meningkatkan kesejahteraan warga di kawasan Kampung kreatif Belekok, Ujang beserta kelompok Ibu – ibu PKK membuat masakan olahan yang khas dari kampung tersebut. Berikut beberapa masakan khas kampung Belekok di antaranya pais kurucuk, cobek cau(pisang) manggala, opor jantung pisang manggala, serta telor asin khas Racabayawak.

Pais kurucuk adalah pepes ikan yang dimasak menggunakan tunggu kayu bakar. Cobek cau manggala adalah cobek pisang manggala, atau pisang maggala muda yang diberi bumbu cobek.

Sedangkan opor jantung cau manggala adalah jantung pisang manggala yang dimasak dan diberi bumbu opor. Untuk telor asinnya pun lebih enak dan gurih dari telor asin yang biasa dijumpai di pasaran karena ada resep rahasia saat melakukan pengolahannya.

Bagi kalian yang ingin merasakan menu tradisional tersebut sebaiknya memesan terlebih dahulu, karena masakan ini tidak tersedia setiap saat dan hanya disediakan saat ada pesanan.

Sebenarnya masih banyak masakan tradisional yang diolah oleh warga kampung Belekok, seperti bajigur, getuk, dan kukus umbi- umbian. Namun untuk menu andalannya hanya pais kurucuk, cobek cau maggala, opor jantung cau manggala, dan telor asin.

Masakan kuliner khas kampung Belekok sudah sering diikut sertakan dalam festival, namun masih dalam skala lokal. Jadi belum terlalu banyak dikenal secara luas.

Buat kalian yang ingin merasakan masakan khas Kampung Belekok harus datang sendiri ke Kampung Rancabayawak.

Baca juga Jembar Waterpark Majalengka kolam renang bertema Dinosaurus

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar