Curug Cibodas Legokherang

Curug Cibodas Legokherang
Curug Cibodas Legokherang
Foto by : Cahyanto

Curug Cibodas Legokherang - Berbicara soal air terjun atau biasa disebut curug sepertinya tidak pernah ada habisnya, karena semakin hari semakin banyak air terjun yang mulai ditemukan dan dikenal oleh wisatawan.

Lagi – lagi Media Sosial memiliki peran penting dalam penyebaran informasi tempat wisata. Tren anak muda mengunggah berbagai foto tempat wisata menjadi pemicu wisatawan untuk berkunjung ke tempat tersebut. Tidak aneh jika tempat yang tadinya tidak dikenal bisa berubah menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Salah satu curug yang sebenarnya berada tidak terlalu jauh dari jalan desa adalah Curug Cibodas. Namun keberadaannya jarang diketahui oleh orang banyak karena air terjun ini tidak memiliki debit air yang deras dan tidak menimbulkan suara deru air.

Selain itu, air terjun ini masih terhalang oleh rimbunnya pepohonan dan tidak dapat terlihat secara langsung dari jalan desa. Ditambah lagi jalan yang menjadi penghubung Desa Legokherang dengan Desa Mandapajaya masih belum banyak dilalui kendaraan karena medan jalan masih berbatu dan belum dilakukan pengaspalan.

Curug Cibodas ini tepatnya berada di sebelah kanan kaki gunung Bongkok, Desa Legokherang, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Oleh warga setempat air terjun ini kadang disebut Cikahuripan (Air kehidupan) karena airnya yang selalu mengalir dan tidak pernah kering meskipun musim kemarau panjang.

Tebing air terjun ini terdiri dari dua tingkat dan di bawahnya terdapat kubangan untuk menampung air yang nantinya mengalir ke sungai Cibodas dan biasa digunakan untuk mengairi sawah milik penduduk.

Menurut cerita dari orang tua, daerah Curug Cibodas biasa dilalui oleh penguasa atau penunggu kerajaan Nini Resik. Setiap Ia melintas di daerah ini selalu menyempatkan diri untuk mencuci tangan di air terjun tersebut.

Nini Resik adalah nama sebuah hutan angker yang ada di perbatasan antara Desa Legokherang dengan Desa Mandapajaya. Di hutan belantara yang bernama Nini Resik, menurut mitos terdapat sebuah kerajaan mahluk halus.

Di daerah hutan Nini Resik ini pun terdapat sebuah tempat yang dikeramatkan yang bernama Kabuyutan, atau lebih akrab disebut kabuyutan Nini Resik. Kabuyutan ini dianggap sebagai kaputren atau kamar istri raja.

Curug Cibodas Legokherang
Curug Cibodas Legokherang
Foto by : Cahyanto

Terlepas dari semua cerita mitos, tempat ini sangat layak untuk dijadikan tempat wisata karena memiliki view yang bagus. Selain itu tempatnya pun masih sangat alami dan belum dikelola oleh siapapun.

Air terjun yang bersih dan bening mengalir mengikuti dinding batu dengan ketinggian sekitar 30 meter ini terlihat indah menyejukkan mata. Udara di lokasi curug yang dingin menjadikan daerah sekitar air terjun terasa lembab.

Tempat ini sangat cocok untuk menenangkan pikiran atau sekadar melepas lelah. Refleksi alam akan membantu memulihkan kembali energi yang terkuras oleh aktivitas sehari – hari. Meskipun belum tersedia fasilitas penunjang di lokasi curug, kalian bisa duduk santai di bebatuan yang ada disekitar air terjun.

Rute menuju Curug Cibodas

Berhubung lokasi Curug berada di Desa dan sekaligus berada di kaki gunung dan tidak ada angkutan umum yang bisa sampai di lokasi, disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi.

Patokan utama adalah Kabupaten kuningan, dari kuningan bisa langsung mencari arah jalan Cipasung dan belok kiri masuk jalan raya Cipasung – Subang, ikuti jalan tersebut sampai tiba di Kecamatan Subang. Dari Subang ada dua jalan alternatif, yang pertama belok kanan masuk jalan Pamulihan, kemudian di Desa pamulihan belok kiri menuju arah Desa Legokherang. 

Jalan alternatif kedua yaitu dari Subang lurus terus mengikuti jalan utama, dan sebelum masuk Desa Cilebak belok kanan menuju arah Desa Legokherang. Setelah tiba di Desa Legokherang lurus terus sampai melewatkan desa tersebut. Disarankan untuk bertanya kepada warga setempat karena belum ada papan petunjuk.

Selamat berkunjung, jagan lupa untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tetap menjaga kelestarian alam sekitar, karena alam tidak akan marah apabila kita tidak merusaknya.

Baca juga Batu Saheng bisa berbunyi gemuruh seperti air akan mendidih

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar