Tempat Wisata Sejarah Museum Sri Baduga Bandung

Museum Sri Baduga Bandung
Museum Sri Baduga Bandung. 

Tempat Wisata Sejarah Museum Sri Baduga Bandung - Museum Sri Baduga adalah salah satu Museum bersejarah yang ada di kota Bandung yaang memiliki banyak koleksi sejarah tentang perjalanan sejarah alam dan budaya Jawa Barat. Lokasinya sangat strategis dan mudah di jangkau kendaraan, tepatnya berada di Jln. BKR No.185, Kota Bandung, Jawa Barat. 

Awalnya museum ini bernama Museum Negeri Propinsi Jawa Barat yang dirintis sejak tahun 1974 dengan memanfaatkan lahan dan bangunan bekas kewedanaan Tegallega. Tahap pertama pembangunan Museum diselesaikan pada tahun 1980.

Setelah sepuluh tahun kemudian, nama museum ini dilengkapi dengan nama Sri Baduga yang diambil dari nama raja Sunda yang bertahta di Pakwan Pajajaran sekitar abad ke-16 Masehi, yaitu “Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakwan Pajajaran Sri Ratu Dewata”. 

Bangunan Museum Sri Baduga berbentuk rumah panggung khas Jawa Barat yaitu bangunan suhunan panjang yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern. Museum yang berhadapan dengan Monumen Bandung Lautan Api ini berdiri di atas lahan seluas 8.415,5 m2 yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu wilayah publik dengan mencakup gedung pameran dan auditorium. Serta wilayah non publik, yang terdiri dari ruang perkantoran Museum dan Gedung Penyimpanan Koleksi.

Untuk mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan peran dan fungsi Museum sebagai tempat penunjang pendidikan dan sarana rekreasi. Museum Negeri Sri Baduga Provinsi Jawa Barat mengalami perubahan di bagian tata pameran yang dilakukan secara bertahap mulai tahun 1989 sampai dengan tahun 1992. Termasuk perluasan ruang pameran baru di bagian lantai tiga.

Penyajian benda-benda koleksi sejarah ditata sedemikian rupa agar pengunjung dapat memperoleh gambaran tentang perjalanan, perubahan, serta perkembangan sejarah alam dan budaya Jawa barat. 

Ruang pameran Museum Sri Baduga Bandung dikelompokan menjadi tiga lantai dengan isi dan cerita sejarah yang berbeda :

* Lantai satu merupakan tampilan perkembangan awal dari sejarah alam dan budaya Jawa Barat. Dalam tata pameran ini digambarkan sejarah alam yang menjadi latar belakang sejarah Jawa Barat, antara lain dengan menampilkan benda-benda peninggalan buatan tangan dari masa Prasejarah hingga jaman Hindu-Buddha. 

* Lantai kedua terdiri dari materi pameran budaya tradisional berupa pola kehidupan masyarakat, mata pencaharian hidup, perdagangan, transportasi, pengaruh budaya Islam dan Eropa, sejarah perjuangan bangsa, serta lambang-lambang daerah Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat. 

* Lantai tiga digunakan untuk memamerkan koleksi etnografi berupa ragam bentuk dan fungsi wadah, kesenian, dan keramik asing.

Sepuluh Klasifikasi Koleksi Benda Sejarah di Museum Sri Baduga Bandung

Museum Negeri Sri Baduga Bandung memiliki 5.367 buah koleksi benda sejarah yang dibagi menjadi sepuluh klasifikasi. Koleksinya didominasi dengan koleksi rumpun Etnografika yang berhubungan dengan benda-benda budaya daerah. Jumlah koleksi benda sejarah tersebut tidak terbatas pada bentukaslinya saja, tapi dilengkapi juga dengan koleksi replika, miniatur, foto, dan maket. 

Sepuluh klasifikasi koleksi benda bersejarah yang ada di Museum Negeri Sri Baduga Jawa Barat terdiri dari :

1. Geologika
Benda koleksi yang menjadi kajian disiplin ilmu, antara lain: batuan, mineral, fosil, dan benda-benda bentukan alam lainnya (granit, andesit).

2. Numisamatika / Heraldika
Numismatika adalah setiap mata uang atau alat tukar (token) yang sah. Heraldika adalah setiap tanda jasa, lambang, dan tanda pangkat resmi (termasuk cap/stempel).

3. Biologika
Benda koleksi yang masuk kategori benda objek penelitian/dipelajari oleh disiplin ilmu biologi, antara lain berupa tengkorak atau rangka manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan baik fosil maupun bukan.

4. Filologika
Benda koleksi yang menjadi objek penelitian filologika, berupa naskah kuno yang ditulis tangan menguraikan sesuatu hal atau peristiwa.

5. Etnografika
Benda koleksi yang menjadi objek penelitian Antropologi. Benda-benda tersebut merupakan hasil budaya atau menggambarkan identitas suatu etnis.

6. Keramologika
Benda koleksi yang dibuat dari bahan tanah liat yang dibakar (baked clay) berupa barang pecah belah.

7. Arkeologika
Benda koleksi yang merupakan hasil budaya manusia masa lampau yang menjadi obyek penelitian Arkeologi. Benda-benda tersebut merupakan hasil tinggalan budaya sejak masa prasejarah sampai masuknya pengaruh barat.

8. Seni Rupa
Benda koleksi yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia melalui objek-objek dua atau tiga dimensi.

9. Historika
Benda koleksi yang mempunyai nilai sejarah dan menjadi objek penelitian sejarah serta meliputi kurun waktu sejak masuknya pengaruh barat sampai sekarang (sejarah baru). Benda-benda ini pernah digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan suatu peristiwa (sejarah) yang berkaitan dengan suatu organisasi masyarakat, misalnya negara, kelompok, tokoh dsb.

10. Teknologika
Setiap benda/kumpulan benda yang menggambarkan perkembangan teknologika tradisional sampai modern.


Fasilitas Museum Sri Baduga Bandung

Museum Sri Baduga Bandung memiliki fasilitas penunjang yang cukup lengkap. Tempat ini sangat cocok untuk dijadikan tujuan wisata sejarah. Berikut ini fasilitas yang tersedia di Museum Sri Baduga:

* Auditorium
Digunakan sebagi ruang audio visual, dan pertunjukan berbagai kesenian Jawa Barat, baik tradisional maupun yang sedang berkembang sekarang. Selain itu, di ruangan ini digunakan pula sebagai tempat untuk penerimaan rombongan pengunjung yang datang ke museum untuk mendapatkan informasi pendahuluan sebelum masuk ke ruang pameran.

* Perpustakaan
Selain mengunjungi ruang pameran museum, pengunjung dapat melihat koleksi buku perpustakaan. Perpustakaan ini dibuka pada hari Senin sampai dengan Jumat, mulai pukul 08.00 - 15.30 WIB.

* Ruang Pameran Khusus
Ruangan ini biasa digunakan sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan pameran khusus yang diselenggarakan oleh museum sendiri maupun disewakan untuk umum.

* Ruang Seminar
Ruang seminar khusus digunakan sebagai tempat untuk pelaksanaan kegiatan seminar, saresehan ceramah, dan kegiatan rapat yang diselenggarakan oleh museum maupun untuk disewakan.

* Musholla
Museum juga menyediakan Musholla untuk kaum muslim melaksanakan ibadah Shalat lima waktu yang lokasinya berada di tengah-tengah area museum atau tepatnya berada di dekat kolam dan air mancur.

*Tempat Parkir
Museum Sri Baduga memiliki halaman yang dapat digunakan sebagai tempat parkir dengan daya tampung sampai dengan 20 bus. Selain dijadikan sebagai lahan parkir, halaman museum juga sering digunakan untuk pertunjukan ataupun latihan anak sekolahan seperti pencak silat dan perlombaan kaulinan zaman baheula.

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar