Ngopi Saraosna Vol.2 di Halaman Depan Gedung Sate Bandung

Ngopi Saraosna Vol.2 di Halaman Depan Gedung Sate Bandung
Ngopi Saraosna Vol.2 di Halaman Depan Gedung Sate Bandung 
Provinsi Jawa Barat memiliki lahan perkebunan yang luas, salah satu diantaranya dipergunakan sebagai perkebunan kopi dan kualitas kopi yang dihasilkannya pun memiliki kualitas bagus. Sebagai daerah penghasil kopi dengan kualitas unggulan, sudah selayaknya menggelar acara Ngopi Saraosna Vol.2, yang diselengarakan di halaman depan Gedung Sate, Bandung. Dimana sebelumnya acara Ngopi Saraosna Vol. 1 berhasil diselengarakan pada Maret lalu, yang berhasil menarik 4000 orang pengunjung dari berbagai kalangan.

Semakin maraknya kedai – kedai kopi yang bermunculan di kota besar belakangan ini, membuat persaingan semakin ketat. Untuk bersaing mnarik pengunjung, peilik kedai berlomba – lomba membuat spot foto atau melakukan sajian kopi yang menarik agar para penikmat kopi ini mengunggahnya di media sosial meraka. 

Tren berbagi informasi melalui media sosial memang menjadi strategi promosi tersendiri untuk para pelaku bisnis kopi dewasa ini. Begitu pula dengan acara Ngopi Saraosna Vol.2, para pengisi stand bazaar berlomba – lomba untuk menghias dan menonjolkan ciri khas kedai kopi mereka, yang tentunya menarik pengunjungh untuk berlama – lama di stand tersebut.

Pememrintah Provinsi Jaawa Barat menyelenggarakan acara ini bukan tanpa sebab, karena selain penghasil kopi, ternyata pada tahun 2016 tepatnya 14 – 17 April 2016, kopi asal gunung Puntang, Jawa Barat berhasil menjadi juara pertama dalam Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat. Bahkan tidak hanya itu saja, masih ada lima kopi lain asal Jawa Barat yang masuk best 20 dalam acara tersebut.

Dari 74 sampel dalam kontes tersebut, terpilih 20 besar sampel dengan skor paling tinggi. Enam di antaranya berasal dari Jabar, yakni Gunung Puntang (yang dikembangkan Ayi Sutedja, juara), Mekar Wangi (Wildan, peringkat kedua), Malabar Honey (Slamet P, posisi keempat), Java Cibeber (Asep, urutan ke-9); West Java Pasundan Honey (Dedi Gunung Tilu, ke-11); Andungsari (Wildan, ke-17).

Selama ini kopi sudah menjadi budaya tersendiri di Jawa Barat, baik sekarang mau pun dahulu. Banyaknya kedai kopi di pelosok Jawa Barat khususnya kota – kota besar menjadi peluang tersendiri untuk menggaet wisatawan berlama – lama menghabiskan waktu di kota tersebut. 

Kopi yang ditawarkan oleh pemilik kedai pun bervariatif, baik dari cara penyeduhan mau pun bijinya. Terkadang pengunjung menemukan berbagai macam biji kopi dari Nusantara, bahkan kopi yang berasal dai luar negeri terdapat dalam satu kedai, sehingga penikmat kopi seolah – olah diajak untuk menjelajahi rasa dalam secangkir kopi.

Berbeda pada gelaran sebelumnya, Ngopi Saraosna Vol. 2 yang bertempat di halaman Gedung sate Bandung, Sabtu (13/05/2017) yang digelar sejak pukul 14.30 hingga 22.00 Wib ini, selain menyajikan pameran dan bazaar kopi, pengunjung pun dihibur dengan pameran foto, live band & art performance, penayangan film dokumenter, Nobar film pendek, launching aplikasi Tuangku Jabar dan ditutup dengan Nonton Bareng (Nobar) Persib Bandung.

Mengingat animo masyarakat yang tinggi pada gelaran pertamanya, dimana pada waktu itu mampu mendatangkan 4000 pengunjung, digelaran keduanya ini, panitia sengaja menambah dua kali lipat atau 80 stand produk kopi yang diisi oleh para petani dan pelaku usaha kopi. Pengunjung yang hadir dalam acara ini diperkirakan mencapai 8000 orang.

Kopi terbaik asal Jawa Barat terdapat di seluruh daerah Jabar. Terutama kopi yang berasal dari Gunung Puntang, Gunung Malabar dan Gunung Papandayan yang masuk dalam kategori kopi spesial dengan nilai diatas 84 atau diatas kopi kategori premium.

Baca juga Roadshow Vivo V5s Perfect Day di  Bandung bersama Agnez Monika

2 komentar:

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar