Ngobrol Bareng MPR RI Untuk Menjahit Kembali Merah Putih Kita Yang Mulai Koyak-koyak

Ngobrol Bareng MPR RI Untuk Menjahit Kembali Merah Putih Kita Yang Mulai Koyak-koyak
Foto bersama setelah selesai acara Ngobrol Bareng MPR RI Untuk Menjahit Kembali Merah Putih Kita Yang Mulai Koyak-koyak. 
Para pegiat sosial media atau biasa disebut Netizen, memiki peran penting dalam penyebaran informasi/berita melalui jejaring internet. Bahkan hampir setiap dengan tanpa sadar bisa menjadi seorang Netizen yang menyebarkan informasi.

Kemudahan dalam mengakses sosmed melalui jaringan internet menyebabkan penyebaran informasi sangat cepat bahkan bisa menjadi viral. Tidak sedikit orang yang menyalahgunakan sosial media, diantaranya para penyebar informasi hoaxs untuk mengambil keuntungan dari berita yang tidak jelas sumbernya.

Untuk menekan tingginya angka penyalahggunaan sosial media dan jaringan internet lainya, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) melakukan pendekatan dengan para Netizen, dan diantaranya pernah dilaksanakan di Bandung pada 20 Mei 2017 dengan melibatkan para Blogger yang tergabung dalam komunitas Blogger Bandung. Pertemuan Netizen dengan MPR saat itu sekaligus untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI yang dihadiri langsung oleh Sekjen MPR RI, Ma’ruf Cahyono.

Baca juga Netizen Miliki Peran Penting Dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR Melalui Medsos

Untuk kali kedua MPR RI kembali melaksanakan Gathering Netizen MPR dan BloggerBDG di Bandung, pada Senin, 11 Desember 2017, yang bertempat di Hotel Aston Tropicana, Jln. Cihampelas, Bandung, Jawa Barat.

Berbeda dari pertemuan yang pertama, temu Netizen kali ini dikemas lebih santai dan tanpa ada sambutan resmi, hanya diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya saja. Tetapi acara ngobrol bareng MPR ini terasa sangat special karena dihadiri langsung oleh ketua MPR RI, (H.C) Zulkifli Hasan, S.E., M.M.

Mengawali pembicaraan, tanpa basa-basi beliau langsung memberikan kesempatan untuk bertanya kepada para Blogger yang hadir dalam acara tersebut. Beberapa pertanyaan berhasil dikumpulkan, dan kemudian dibahas satu persatu, dari mulai kelangkaan Gas LPG 3 Kg yang sedang melanda tanah air, keluhan pajak penulis dan penerbit buku, pemilihan Presiden RI dan lainnya.

Beliau mengatakan, keberhasilan suatu negara itu tergantung warga masyarakatnya, sebagai warga negara itu harus kritis. Kalau segala permasalahan itu selalu dianggap persoalan para pejabat Negara, maka sampai kapan pun permasalahan yang terjadi di Negara ini tidak akan pernah ada beresnya.

Itu semua harusnya dibalikan menjadi persoalan kita semua(Rakyat dan pemimpinya). Rakyat juga sebaiknya turut bertanggung jawab terhadap permasalahan yang terjadi di legislatif karena pejabat publik yang menjadi wakil rakyat itu dipilih oleh rakyat Indonesia.

Era Reformasi sudah berlangsung selama 19 tahun di Indonesia, banyak hal yang bisa dilakukan untuk menikmati perubahan tersebut, seperti diberikannya kebebasan berkumpul untuk membahas tentang Nasionalisme, otonomi daerah, menyuarakan aspirasi, dan yang lainnya, berbeda dengan zaman dahulu kala yang otoriter, banyak hal yang dilarang oleh pemerintahan sehingga tidak bebas berpendapat.

Zulkifi Hasan menjadikan Negara Skandinavia sebagai Negara maju yang kehidupan rakyatnya pun sudah sangat maju. Dimana warga Negara Skandinavia memiliki perilaku positif yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di Negara tersebut tidak ada yang namanya Bareskri, tetapi tindak krimal yang terjadi sangat rendah.

Tidak ada KPK, tetapi tindak pidana korupsinya sangat kecil. Tidak memiliki Menteri Koperasi, tapi memiliki koperasi paling maju di dunia. Jadi intinya, untuk menjadikan sebuah Negara yang maju dan memiliki rakyat yang lebih maju pula, yang perlu dirubah adalah dari segi pola pikir kita semua, dari pemimpin publik sampai rakyatnya.

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan dan Sekjen MPR RI, Ma’ruf Cahyono.
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan dan Sekjen MPR RI, Ma’ruf Cahyono.
Merah Putih Kita Mulai Koyak-koyak
Negara Indonesia dan rakyatnya mulai rapuh karena sudah banyak terjadi kesenjangan dimana-mana, baik itu kesenjangan sosial, politik, agama, sumberdaya alam dan lainnya yang menyebabkan terjadinya keresahan di Negara tercinta ini. Banyak manusia yang tidak rasional dan mendahulukan marah ketika menghadapi masalah, sehingga sering terjadin bentrokan antar sesama.

Sering terjadi konflik yang melibatkan perbedaan Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA), saling menjelekan dan menghujat satu sama lain. Padahal itu semua sudah keluar dari norma-norma Pancasila. Sebagai Negara yang berketuhanan, sebaiknya kita berhenti saling menyakiti, saling merendahkan, dan takabur. Justru sebaliknya harus saling menghargai, menghormati perbedaan dan harus banyak bersyukur, serta beragamalah  dengan benar sesuai kepercayaan masing-masing, itu namanya Pancasilais 

Sebagai generasi penerus bangsa, para remaja yang lebih dikenal sebagai anak zaman Now haru mengerti darimana asalnya, mengerti negaranya, dan memiliki ilmu. Mengerti aslanya dalam arti mengerti darimana dirinya berasal, misalkan berasal dari Bandung, harus mengerti tentang Bandung, harus bisa berbahasa Sunda. 

Mengerti negaranya dalam arti mencintai Negara tempat dirinya dilahirkan dan jangan terpengaruh dari Negara luar. Kemudian kids zaman Now juga harus berilmu, Karena hidup di zaman sekarang ini harus memiliki daya saing, karena persaingannya sangat kompetitif. Untuk itu anak muda harus memiliki ilmu, kemudian rajin belajar, memiliki jaringan atau relasi, baru kemudian bisa menjadi orang hebat.

Tugas MPR RI
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia merupakan sebuah Lembaga Permusyawaratan Rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga Negara yang memiliki tugas sebagai berikut:
* Pemasyarakatan  Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, dan ketetapan MPR.
* Pengkajian system ketatanegaraan, UUD NRI tahun 1945, serta pelaksanaanya.
* Melaksanakan pengelolaan aspirasi masyarakat dan daerah dalam rangka penyusunan pokok haluan penyelenggaraan Negara (PHPN)
* Menyampaikan pokok haluan penyelenggaraan Negara (PHPN) kepada lembaga negara yang kewenangannyadiberikan oleh UUD NRI tahun 1945
* Menyelenggarakan siding tahunan MPR dalam rangka laporan kinerja lembaga Negara kepada publik
* Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan pimpinanlembaga Negara lainnya
* Memberikan penjelasan atas tafsir kaidah konstitusional dalam siding mahkamah konstitusi

Ketua MPR, Zulkifli Hasan, membaur dengan para Blogger
Ketua MPR, Zulkifli Hasan, membaur dengan para Blogger

Kewenangan MPR RI
Wewenang dan tugas MPR berlandaskan pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan menjadi dasar hukum untuk mengatur tentang susunan, kedudukan, , wewenang dan tugasnya seperti :
* Mengubah dan menetapkan Undang-undang Dasar 
* Melantik Presiden dan Wakil Presiden hasil Pemilihan Umum
* Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya
* Mengangkat Wakil Presiden menjadi Presiden dalam hal terjadi kekosongan jabatan Presiden
* Memilih dan melantik Wakil Presiden dalam hal terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden

6 komentar:

  1. Merah putih yang terkoyak.... Itu bikin inget pada lagu tentang ibu pertiwi yang menangis dan bersusah hati. :(
    Semoga ke depannya Indonesia menjadi lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insha Allah akan lebihb baik, jika pemimpin dan rakyatnya mau bekerjasama membangun negeri

      Hapus
  2. Senang pemerintah bisa mengadakan acara seperti ini jadi bisa menanyakan secara langsung ya

    BalasHapus
  3. seneng pisan ya bisa ketemu pak Zul

    awalnya ngga kebayang da

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah Bunda, ini sebuah mimpi jadi kenyataan

      Hapus

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar