Wisata Sejarah Museum Nike Ardilla di Bandung

Koleksi foto Nike Ardilla.
Koleksi foto Nike Ardilla. 

Wisata Sejarah Museum Nike Ardilla di Bandung - Di era tahun 90an industri musik Indonesia diwarnai dengan kepopuleran seorang penyanyi Pop wanita bernama Nike Ardilla. Bagi penikmat musik Indonesia pada masanya, tentunya akan sangat mengenal suara dan sejumlah judul lagu yang dipopulerkannya seperti Seberkas Sinar, Deru Debu, Sandiwara Cinta, dan Mama Aku Ingin Pulang.

Artis pemilik nama asli Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi ini mengawali karir bernyanyinya sejak masih kecil dengan cara mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung. Karir Nike dalam dunia tarik suara semakin melonjak setelah sang bunda Nining Ningsihrat membawanya masuk ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan dari Djajat Paramor.

Di HAPMI inilah kemudian Nike Ardilla berkenalan dengan Deni Katong yang kemudian menjadi mentor menyanyinya, serta Deni Sabri yang menjadi managernya. Atas dasar jasa kedua orang tersebut awal karir dan kesuksesannya di dunia hiburan tanah air dimulai. Waktu itu Deni Katong dan Deni Sabri mengenalkannya kepada arranger dan pencipta lagu Indonesia beranama Deddy Dores.

Munculnya penyanyi cantik asal Kota Bandung ini mengguncang dunia hiburan tanah air dan mancanegara. Seluruh album karya seninya laris manis di pasar musik, bahkan mendapatkan beberapa penghargaan.

Artis kelahiran Bandung, 27 Desember 1975 ini tidak hanya menjadi penyanyi, tapi terkenal juga sebagai pemain sinetron dan film layar lebar seperti Kasmaran, Ricky Nakalnya Anak Muda, hingga kisah Si Kabayan bersama almarhum artis kawakan Didi Petet.

Selain berprofesi sebagai penyanyi, bintang sinteron dan film, Nike Ardilla juga  menjadi seorang model dan pernah mendapatkan penghargaan sebagai pemenang favorit di ajang perlombaan GADIS Sampul di tahun 1990.

Nike Ardilla dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dengan lingkungan masyarakat sekitarnya, terutama dia sangat peduli kepada anak-anak penyandang keterbelakangan mental. Untuk itulah kemudian dirinya mendirikan sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB) 2 lantai seluas 160 m2 dibantu sang ayah pada tahun 1992, yang lokasinya berada dekat rumahnya di Parakan Saat, Bandung.

Nike Ardilla Meninggal Dunia

Namun takdir tuhan berkehendak lain, ketika tengah berada di puncak kepopulerannya, di usianya yang baru menginjak 19 tahun, Nike Ardilla mengalami kecelakaan tragis yang mengakibatkan artis pemilik suara emas ini meninggal dunia.

Waktu itu Nike mengendarai mobil sedan Honda Civic plat D 27 AK berwarna biru metalik, kemudian megalami kecelakaan tunggal menabrak sebuah pagar beton bak sampah di salah satu kawasan Factory Outlet di Bandung, yaitu di jalan LLRE.Martadinata (Jalan Riau), pada 19 Maret 1995.

Kronologi peristiwa maut tersebut berawal ketika Nike Ardilla ditemani oleh managernya saat itu yang bernama Sofiatun, sehabis pulang dari salah satu tempat hiburan malam di Kota Bandung, yaitu Diskotik Polo, sekitar pukul 06.15 pagi. Almarhumah meninggal saat hendak dibawa ke rumah sakit terdekat di Bandung.

Dengan terjadinya peristiwa yang merenggut nyawa penyanyi Pop tersebut, seluruh masyarakat tanah air berduka, bahkan para penggemar Nike Ardilla di luar negeri pun turut merasakan kehilangannya. 

Berita musibah yang menimpa artis berparas cantik ini tersebar di berbagai media, bahkan sebuah judul tulisan dari sebuah majalah ternama Asia Week yang mengupas menanggapi kematian Nike Ardilla menuliskan In Dead She Soared (Dalam Kematian Dia Bersinar).

Museum Nike Ardilla
Museum Nike Ardilla

Museum Nike Ardilla di Bandung

Untuk mengenang sosok Nike Ardilla sebagai  penyanyi populer ternama Indonesia, dibangunlah sebuah museum yang diberi nama Museum Nike Ardilla, yang beralamat di Komplek Arya Graha, Jln. Aria Utama No. 5, Cipamokolan, Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat.

Museum Nike Ardilla dibuka untuk umum bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke 21, dan diresmikan langsung oleh ayah kandungnya R. Eddy Kusnaedi dengan pemotongan kue ulang tahun, yang disaksikan oleh komunitas Nike Ardilla Fans Club (NAFC). 

Museum ini menempati sebuah bangunan Rumah yang menjadi saksi bisu serta menyimpan segala kenangan Nike Ardilla selama hidupnya. Konsep dasar bangunan Museum Nike Ardilla merupakan paduan desain yang menyerupai Planet Hollywood, Hard Rock Cafe dan Museum, dengan menempati bangunan 2 lantai seluas 500 meter persegi.

Lantai pertama digunakan sebagai tempat tinggal keluarga mendiang, sedangkan lantai 2 digunakan sebagai ruang pameran barang koleksi Nike Ardilla, Aksesoris serta benda-benda pribadi miliknya, dan ruang pribadi berupa kamar dengan segala isinya.

Kamar Nike Ardilla
Kamar Nike Ardilla

Beberapa benda atau barang koleksi yang ada di dalam Museum Nike Ardilla menjadi sebuah kenangan yang tidak akan terlupakan, seperti Koleksi Baju Show, foto Marlyn Monroe, Aksesoris, Foto-foto, Sepatu serta semua pernak-pernik yang bisa digunakan Almarhum semasa hidupnya. Dan ada juga barang yang menjadi saksi dari sang artis ketika meninggal karena kecelakaan, yaitu pintu Mobil Honda Civic yang rusak.

Dalam sejarah dunia hiburan di Indonesia, hanya sosok penyanyi legendaris Nike Ardilla lah yang namanya tercatat sebagai artis satu-satunya yang selama ini mendapatkan penghormatan tertinggi. Itu terbukti dalam setiap hari ulang tahun dan hari kematiannya selalu diperingati oleh fans Clubnya.

Hingga saat ini popularitas semasa hidupnya sampai setelah kematiannya masih tetap harum dan dikenang oleh masyrakat Indonesia, khususnya para penggemarnya yang tersebar di seluruh Nusantara dan manca Negara.

Alamat Museum Nike Ardilla :
Komplek Arya Graha, Jalan Aria Utama No. 5,
Cipamokolan, Rancasari, Kota Bandung, 
Jawa Barat 40292, Indonesia.
Telpon : 0815-7221-5999.
Jam buka : Senin sampai Minggu mulai pukul 11.00 – 17.00 WIB

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar