Kirab Budaya Talaga Manggung

Kirab Budaya Talaga Manggung
Kirab Budaya Talaga Manggung

Kirab Budaya Talaga Manggung - Talaga Manggung adalah sebuah kerajaan yang pernah berjaya di kawasan Talaga, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Meskipun tidak ada bangunan kerajaan yang bisa dijadikan sebagai bukti peninggalan kerajaan. Tapi ada beberapa benda pusaka peninggalan kerajaan Talaga Manggung yang diabadikan dan disimpan di Museum Talaga Manggung yang beralamat di Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga.

Beberapa benda pusaka peninggalan kerajaan Talaga manggung adalah peralatan perang berbentuk tombak dengan berbagai ukuran, peralatan kesenian, kursi Zaman kerajaan, dua buah patung anak raja dan terdapat pula sebuah reflika kereta kencana. Untuk menjaga kelestarian benda bersejarah tersebut pihak pengelola Museum melakukan perawatan benda pusaka dengan baik dan telaten.

Milangkala Talaga Manggung

Sebagai upaya untuk melestarikan sejarah sekaligus memberikan penghargaan kepada para leluhur Kerajaan Talaga Manggung, pengelola museum bekerja sama dengan pemerintahan setempat rutin melakukan acara milangkala Talaga Manggung dengan cara melakukan kirab budaya.

Acara kirab budaya ini diisi dengan pawai atau arak – arakan benda pusaka peninggalan kerajaan menggunakan kereta kuda dari Alun – alun Kecamatan Talaga menuju Museum Talaga Manggung.

Rombongan yang membawa barang pusaka ini mengelilingi daerah Talaga dengan disaksikan seluruh warga yang sangat antusias berjajar di sepanjang jalan Talaga.

Tradisi Nyiramkeun
Setelah diarak keliling daerah Talaga, semua benda pusaka kembali disimpan di Museum. Di hari ke-2, benda – benda bersejarah ini kembali dikeluarkan untuk dilakukan acara ritual Nyiramkeun (memandikan).

Dalam acara nyiramkeun ini seluruh benda pusaka dimandikan dengan air suci yang sebelumnya telah dilakukan ritual pembacaan do’a oleh sesepuh setempat.

Ritual Nyiramkeun disaksikan seluruh warga yang hadir ke lokasi acara. Warga Talaga mempercayai bahwa air sisa memandikan benda pusaka tersebut memiliki khasiat atau membawa berkah bagi kehidupan.

Maka tidak heran apabila banyak warga yang antre menunggu pemandian benda pusaka ini selesai hanya untuk mengambil airnya. Setelah rangkaian ritual selesai, benda pusaka kembali disimpan di dalam Museum dan dirawat seperti biasanya.


Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar